HKBN 2024 Simulasi Bencana Gempabumi di Pasaman Barat, SMKN 1 Pasaman: Kami Siap untuk Selamat!

- 26 April 2024, 14:05 WIB
Peragaan pertolongan pertama oleh relawan masa depan Palang Merah Remaja (PMR) SMK Negeri 1 Pasaman, dalam kegiatan simulasi bencana gempabumi pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024, bersama Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat, Sumatera Barat, 26 April 2024
Peragaan pertolongan pertama oleh relawan masa depan Palang Merah Remaja (PMR) SMK Negeri 1 Pasaman, dalam kegiatan simulasi bencana gempabumi pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024, bersama Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat, Sumatera Barat, 26 April 2024 /Marawatalk/Humas PMI Pasaman Barat/

 

MARAWATALK - Bencana gempa cukup kuat mengakibatkan sejumlah kawasan permukiman di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terdampak cukup parah hingga memicu kerusakan terhadap sejumlah bangunan sekolah di daerah itu.

Beruntung, sejumlah siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagian besar mampu menyelamatkan diri atas arahan guru kelas dan relawan masa depan Palang Merah Remaja (PMR) SMK Negeri 1 Pasaman yang menerapkan pola selamat diri selamat lingkungan yang terbukti mampu meminimalisir dampak jatuhnya korban yang mengikuti sebuah peristiwa gempabumi.

Demikianlah skenario yang diperagakan pada kegiatan simulasi bencana gempabumi yang diperagakan para peserta didik di SMK Negeri 1 Pasaman, Kecamatan Pasaman, pada Jumat 26 April 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024, bersama Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat.

Kepala Markas PMI Pasaman Barat, Rida Warsa STP, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu respon yang dilakukan pihaknya untuk memberikan edukasi kebencanaan melalui simulasi yang diikuti langsung oleh kelompok yang berisiko terdampak.

"Pengalaman bencana gempabumi pada 25 Februari 2022 di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, membuktikan bahwa pengetahuan tentang tatacara selamatkan diri setiap individu menjadi kunci utama yang harus menjadi perhatian pihak sekolah, instansi pemerintah dan lainnya," sebut Rida.

Karena, lanjutnya, para ahli telah melakukan penelitian bahwa kemampuan untuk menyelamatkan diri sendiri adalah hal yang menjadi penentu dalam mengurangi risiko timbulnya korban luka bahkan korban jiwa dalam suatu peristiwa bencana seperti gempabumi.

"Apalagi para siswa dan siswi SMK Negeri 1 Pasaman ini pada satu waktu akan mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tempat yang mungkin masuk dalam kawasan rawan bencana, pada posisi jauh dari guru dan orangtua maka kemampuan menyelamatkan diri pada saat kejadian adalah satu-satunya harapan mereka untuk bisa selamat," ulasnya.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x