Salah Satunya Tak Miliki Galeri, Ini 9 Sebab Sulaman Benang Emas Air Bangis Sulit Diakui jadi Warisan Budaya

- 29 Oktober 2023, 06:00 WIB
Seni Kriya Sulam Benang Emas asal Air Bangis, Pasaman Barat, Sumatera Barat
Seni Kriya Sulam Benang Emas asal Air Bangis, Pasaman Barat, Sumatera Barat /Marawatalk//Rully Firmansyah
  1. Belum Diakui dan Digunakan Sebagai Promosi Daerah

Meskipun keberadaan kerajinan Sulaman Benang Emas Air Bangis sudah ada sejak berpuluh tahun atau mungkin sudah ratusan tahun menyatu dengan kehidupan masyarakat adat setempat, namun hingga saat ini belum terlihat diakui sebagai ikon promosi daerah.

Hal itu sebagian besarnya dapat dibuktikan dengan beberapa paparan diatas, seperti nihilnya regulasi, tidak punya gedung promosi dan tidak ada upaya untuk menjadikannya sebagai pakaian wajib seperti yang diberlakukan pada beberapa seni kriya lainnya, batik dan songket.

Baca Juga: Mengenal Aplikasi NilaiKu, Platform Promosi Digital yang Berbasis Komunitas Pelaku Usaha

  1. Tidak Miliki Asosiasi Khusus Pengrajin

Ketiadaan sebuah lembaga atau asosiasi yang bersifat khusus serta mampu menjadi pengayom para anggota komunitas yang bernaung di dalamnya, tentu akan menyulitkan dalam penyusunan program dan regulasi karena tidak terukurnya kebutuhan dan keinginan para pengrajin dalam upaya mengembangkan seni kriya Sulaman Benang Emas Air Bangis.

Institusi yang seyogyanya dapat menaungi keberlangsungan usaha para pengrajin tersebut, justru lebih memilih program unggulan yang secara fungsi tidak lah menguntungkan secara luas, jika tidak mau disebut sebagai upaya menghamburkan uang negara tanpa tujuan yang dapat diukur jelas sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi sasaran.

Tokat dan Sulam, penggabungan 2 teknik yang menjadikan kerajinan seni kriya asal Air Bangis ini lebih unggul dari daerah lainnya di Sumatera Barat
Tokat dan Sulam, penggabungan 2 teknik yang menjadikan kerajinan seni kriya asal Air Bangis ini lebih unggul dari daerah lainnya di Sumatera Barat Rully Firmansyah

  1. Belum Disentuh Lembaga Keuangan dan Permodalan

Kesulitan terakhir dan merupakan persoalan klasik yang turut terwariskan secara turun temurun adalah ketersediaan modal yang cukup untuk membiayai ongkos produksi seperti upah dan pengadaan bahan baku.

Banyak lembaga keuangan belum berani menyentuh sisi permodalan bagi pelaku ekraf karena tidak adanya jaminan atau organisasi penanggung jawab yang mampu menghimpun serta menjaga sirkulasi pasar yang menjadi kunci perputaran uang di tingkat pelaku usaha.

Jika tidak dilakukan intervensi secara menyeluruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan usaha kerajinan Sulam Benang Emas Air Bangis, maka hampir dipastikan masalah permodalan akan terus menjadi 'warisan' berikutnya dan tidak menutup kemungkinan sebuah seni kriya yang berasal dari kearifan lokal akan punah karena menurunnya minat untuk meneruskan tradisi tersebut ke generasi berikutnya dengan anggapan tidak memiliki manfaat lebih.

Baca Juga: Nyaris Punah, Talempong Batuang Silungkang Menjadi Warisan Tak Benda Indonesia, Ini Sejarah Singkatnya!

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah