Network
MARAWATALK- Kedatangan Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Bu Risma ke Kabupaten Pesisir Selatan, pascabencana banjir disambut dengan hangat oleh Bupati, Rusma Yul Anwar yang saat itu didampingi oleh AKBP Nurhadiansyah, Kapolres dan Letkol TNI Sunardi, Komandan Distrik Militer 0311.
Sehari sebelumnya, beredar kabar bahwa Mantan Walikota Surabaya itu akan datang langsung meninjau lokasi bencana. Kunjungan para pejabat level Menteri akan selalu diikuti dengan jadwal agenda dan ritme diatur sedemikian rupa, menit permenit.
Sehingga pejabat daerah juga bisa menyusun persiapan di lokasi acara. Namun, sampai pagi Kamis informasi kunjungan Menteri Risma belum jelas titik-titik yang akan dikunjungi. Menurut protokoler Kemensos, "Ibu biasanya mengalir saja".
Mengalir saja artinya, Menteri Risma yang memutuskan dititik mana akan singgah dan berhenti. Sekali lagi, sesuatu yang tidak biasa bagi kunjungan pejabat negara selevel menteri ke daerah kabupaten.
Meski demikian, bagi Bupati Rusma Yul Anwar, kunjungan politisi PDIP ini menjadi momentum penting untuk berbagi duka. Bayangkan sudah hari ke 7 masih ada saja warga yang menghubunginya sahut bersahut, "Bapak kami lapar", Pak kami butuh pakaian, Pak, keluarga kami belum bertemu".
Saat Menteri Risma turun dari RI 36 kendaraan dinasnya, Bupati RA langsung menyodorkan tangan sembari menggenggam erat tangan Risma.
"Selamat datang Buk di Pesisir Selatan" ujarnya ramah dengan seulas senyum.
Ya, betul Risma dan pihak Kemensos baru memberi khabar setengah jam sebelum kedatanganya ke Bungo Pasang. Saat rombongan di Tarusan berita itu sampai.
Menteri Risma yang selama ini kita saksikan liwat layar kaca, saat jadi Wako Surabaya videonya marah-marah menyebar dan viral.
"Lai ndak ka berang-berang buk Menteri ko koh" seloroh RA kepada para kepala OPD yang mendampingi.
Saat itulah Menteri Risma mulai mencari-cari petugas TAGANA.
"Mana komandan TAGANA" ujar Risma dan sesorang menghampiri beliau.
Publik yang hadir menunggu, "sarengeh" Buk Risma, yang dinanti akhirnya datang, tapi tak segarang yang biasa, mungkin pengaruh Ramadhan.
Langsung Salurkan Bantuan Setiba di Lokasi Terdampak
Menteri Risma langsung membagikan bantuan kepada warga mulai berkerumun. Satu-satu dibagi paket makanan cepat saji. Sesekali berdialog dengan korban banjir.
Tak lama, hanya sekira 30 menit lalu rombongan mengarah ke Painan, tujuan yang dipersiapkan oleh Pemda adalah Posko Bencana Dinas Sosial dan Perlindangan Perempuan dan Anak Kabupaten Pesisir Selatan, di depan Kodim 0311.
Ternyata rombongan Menteri tak berhenti disana, sementara di dapur umum para petugas sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk semacam simulasi.
Baca Juga: BANJIR SUMBAR Relawan Kemanusiaan PMI Pasaman Barat Galang Donasi bagi Korban Terdampak Bencana
Mereka hanya melongo, menyaksikan mobil rombongan melaju kencang ke arah selatan, dipandu forigder Polda Sumbar dan Polres Pessel, tujuannya Batang Kapas, tetapnya Nagari IV Koto Hilie dan sekitarnya.
Menteri Risma berhenti dibeberapa titik, sembari memberi intruksi detail kepada pejabat Kemensos. "Jangan biarkan rakyat lapar, tambah dapur umum" perintahnya.
Seraya bertanya kepada Camat Batang Denny Anggara, terkait kebutuhan mendesak lainya. "Warga juga butuh air bersih Buk" ujar Denny sambil menoleh ke Bupati RA.
"Saya juga perintahkan untuk kebutuhan air bersih beli tanki atau galon ukuran besar yang warna oren (tedmon, red)", perintahnya pada seorang pria yang kemudian diketahui yang bersangkutan pejabat eselon I Kemensos, Kabiro Umum.
Galon atau tanki sedang dan besar itu nanti akan diletakan didekat rumah-rumah warga. Masyarakat menyebutkan sumber airnya dari perbukitan yang hanya berjarak 200 meter dari pemukiman.
"Pokoknya apa saja kebutuhan warga Pak Bupati akan saya bantu" ujarnya ceplas-ceplos.
Bahkan saat itu Menteri Risma menantang Kepala PUTR Pessel Yanti Martias terkait kesanggupannya menuntaskan pekerjaan segera. Yanti menggangguk siap.
Sembari menantang Bupati RA membawanya ke daerah yang dampaknya lebih ekstrim.
"Maunya saya, daerah yang hanya pakai motor atau jalan kaki" pintanya.
Bupati RA menggamit tangan Menteri Risma sembari berujar'Boleh Buk'. Rombongan melaju menuju makin ke dalam, mengarah ke Kampung Lubuk Nyiur. Hingga berhenti diujung jembatan besi.
Mobil mesti balik arah, karena diujung jembatan, jalan terban sekitar 30 meter. Tak lama berselang.
"Masih ada lagi Pak Bupati", pinta Risma.
Bupati RA mengangguk pelan dan beringsut mengajak Menteri Risma menuju Sutera, menyusuri lokasi paling terdampak di Sutera, Batubala dan Langgai.
Kendati usianya sudah berkepala enam, sosok Menteri Risma yang selama ini terekam publik memang begitu adanya. Gesit, lincah dan tentu saja banyak wejangan.
Melintasi jembatan Lambuang Bukik yang juga sempat viral dan menghebohkan publik tanah air, karena siswa yang berenang ke sekolah, rombongan terus menyusuri Ampalu, Kayu Aro dan rombongan berhenti.
Ada aktifitas dapur umum yang beroperasi 4 (empat) hari terakhir. Dapur itu mampu memproduksi ribuan nasi bungkus untuk keperluan korban banjir plus untuk berbuka dan sahur.
Kami dan rombongan OPD terhenyak di Kayu Aro, tak melanjutkan perjalanan, petugas membatasi kendaraan ke Batu Bala, dan rombongan Menteri Risma, Bupati RA, dan menyusul rombongan Gubernur Buya Mahyeldi.
Sejam berselang rombongan Menteri Risma dan Bupati kembali muncul dan kembali mengarah ke Painan menuju Padang.
Transit sebentar di Kantor Bupati Pesisir Selatan, untuk rehat Menteri Risma bercengkrama dengan sejumlah pegawai Pemda Pessel, tentu saja ada Bupati, Forkopimda, para Sahli, Asisten dan kepala OPD dan insan pers.
Sebelum berangkat Menteri Risma berbisik. "Jangan sedih Pak Bupati, Anda tidak sendiri," ujarnya sembari menutup mobilnya.***
Dapatkan info SUMBAR HARI INI dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.
