MARAWATALK - Pemerintahan Kabupaten Agam berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu daerah sentra pangan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan surplus beras sebanyak 138.613 ton sepanjang tahun 2023.
Kabid Ketersediaan dan Stabilitas Pangan DKPP Agam Didik Nugrahadi menyebut, klaim tersebut tidak terlepas dari hasil produksi beras di daerah setempat sebanyak 206.562 ton. Sementara, kebutuhan konsumsi dan nonkonsumsi masyarakat sebanyak 67.949 ton.
"Di tahun 2023, gabah kering giling (GKG) sebesar 337.691,30 ton atau setara 206.562 ton beras, sedangkan kebutuhan konsumsi dan non sebesar 67.949 ton. Sehingga, surplus beras sebanyak 138.613 ton," kata Didik, Selasa 20 Februari 2024 di Lubuk Sikaping.
Didik menjelaskan surplus angka itu dapat dihitung dengan mengurangkan jumlah gabah kering yang digiling menjadi beras dari total kebutuhan konsumsi dan nonkonsumsi masyarakat.
"Tingkat surplus ini terus meningkat setiap bulannya, dan wilayah Agam diakui sebagai salah satu pusat produksi pangan utama di Sumatera Barat," jelas Didik.
Baca Juga: KIOS PUPUK Dibobol Maling di Pasar Muara Labuh Solok Selatan!Kaca 3 Kotak Amal Dipecah Pelaku
Pemkab Agam Komitmen Optimalkan Penggunaan Lahan dan Infrastruksur
Ketersediaan beras hingga mencapai surplus dapat dipertahankan berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam meningkatkan optimalisasi penggunaan lahan dan infrastruktur.
"Selain itu, surplus dapat dicapai melalui upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, peningkatan efektivitas penyuluhan, dan berbagai langkah lainnya," papar dia.