GAZA HARI INI Penjajah Israel Lanjutkan Genosida di Rafah, Serangan Brutal Tewaskan 67 Warga

- 12 Februari 2024, 21:32 WIB
Warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa /

"Rafah sudah menampung hampir separuh penduduk Gaza. Sejak awal perang di Gaza, orang-orang telah mengungsi ke Rafah mengikuti perintah evakuasi Israel. Keluarga sudah mengungsi hingga 10 kali," kata Nebal Farsakh dikutip dari PikiranRakyat.

Baca Juga: PEMILU 2024 Tekankan Pentingnya Persiapan Tahapan Pemilu, Bupati Agam: Jaga Kondusifitas Keamanan Politik

Nebal Farsakh juga menyebut, sejumlah transportasi dan infrastruktur di wilayah setempat mengalami rusak berat, sehingga warga tak mempunyai tempat untuk mencari perlindungan.

"Pertanyaannya adalah, kemana orang harus pergi? Tidak ada tempat aman sama sekali dan tidak ada acara untuk mengungsi," sebut dia.

"Selain itu, infrastruktur yang rusak total, dan kurangnya transportasi juga membuat masyarakat tidak bisa pergi ke mana pun," sambung dia menambahkan.

Wilayah Rafah Padat

Sejak Penjajah Israel mengarahkan penduduk Gaza ke Rafah, wilayah yang berbatasan dengan Mesir itu sekarang padat. Masyarakat terpaksa tinggal di masjid atau tempat usaha sebagai tempat tinggal sementara.

Namun, serangan udara yang dilakukan oleh Zionis Penjajah di Rafah telah menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah rumah warga, tempat usaha, dan masjid.

Hal tersebut menjadi sangat mengkhawatirkan, karena gedung-gedung ini menampung 1,4 juta warga Palestina.

Penduduk Gaza yang kini berada di Rafah bergantung pada kamp-kamp pengungsian yang tersedia. Dalam kondisi wilayah yang terbatas, warga Gaza terpaksa hidup berdesakan menunggu serangan lanjutan dari Israel Penjajah.

Menurut Nebal, sekitar 16.000 orang tinggal per kilometer persegi di Rafah. Wilayah yang berbatasan dengan Mesir ini telah menjadi satu-satunya tempat perlindungan bagi mereka.***

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah