MARAWATALK - Sudah enam bulan usai dihantam banjir, jembatan Batang Aia Pandak, di Jorong VI Sungai Ranyah Hilir, Nagari Langung, Kecamatan Rao Utara, belum jelas kapan segera diperbaiki.
Kini, warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani itu hanya bisa mengurut dada. Pasalnya, keberadaan jembatan itu sangat fital keberadaannya.
Jembatan Batang Aia Pandak, merupakan akses satu satunya bagi petani setempat menuju ke tempat mereka mencari nafkah. Seperti, sawah, kebun dan kolam ikan.
"Akibat jembatan yang putus itu, kami tidak bisa lagi mengangkut hasil panen. Harus berputar jauh ke Rao Selatan. Kejadiannya sudah enam bulan lamanya," aku salah seorang petani, Handri (52), Rabu, 26 Juli 2023.
Baca Juga: Truk Sawit Over Tonase Diduga Penyebab Kerusakan Ruas Jalan di Pasbar
Jembatan itu, kata dia, merupakan akses penghubung antar dua kecamatan, yakni Rao Utara dengan Rao Selatan yang masih memiliki kekerabatan satu sama lain.
"Jembatan itu penghubung warga Jorong VI Sungai Ranyah Hilir, Rao Utara jo Sungai Tolang, Rao Selatan," katanya.
Baca Juga: 2024, Kendaraan Operasional Perusahaan di Pasbar Wajib Nopol Lokal
Terpisah, Walinagari Langung, Muhammad Ilbar mengatakan, kerusakan jembatan Batang Aia Pandak itu sudah dilaporkan ke pihak kabupaten. Saat ini, kata dia, pihaknya juga masih menunggu kepastian kapan jembatan itu segera diperbaiki.
"Itu sudah kita laporkan ke dinas," jawabnya.
Untuk sementara, kata dia, warga masih bisa menggunakan jembatan lama meski kondisinya sudah tidak layak tempuh. "Untuk roda dua tanpa muatan masih bisa. Roda empat, tidak. Karena hanya jembatan kecil," ujarnya. ***
Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.