Wabup Pasaman Sebut Malapeh Kaua Nagari Binjai Miliki Daya Tarik Wisata

15 Oktober 2023, 22:42 WIB
Acara Malapeh Kaua, Wabup Pasaman Sabar AS mengawali dengan pembuangan bibit ikan ke Sungai Batang Masang di Lubuak Pandan /MARAWATALK/ Al Afif/

 

MARAWATALK - Wakil Bupati Pasaman, Sumbar, Sabar AS Menyebutkan kegiatan Malapeh Kaua Nagari Binjai berpotensi menjadi daya tarik wisata di Lubuak Pandan, Kecamatan Tigo Nagari.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Sabar AS saat menghadiri acara itu, pada Minggu, 15 Oktober 2023.

“Ini patut kita kembangkan, lestarikan ke depan,” kata Wabup Sabar AS.

Baca Juga: Penjajah Israel Ancam Rumah Sakit Kuwait dengan Pemboman di Rafah

Kegiatan Malapeh Kaua ini, di awali dengan pembuangan bibit ikan ke Sungai Batang Masang di Lubuak Pandan. Kemudian dilanjutkan ziarah ke makam leluhur masyarakat Binjai yakni kuburan tagak.

Kuburan ini, meyakini masyarakat setempat adalah orang yang pertama kali membuka kampung tersebut. Dalam ziarah tersebut disampaikan beberapa Kaua (hajat) masyarakat kepada Sang Pencipta.

Baca Juga: Tradisi Tahlilan dan Ritual Marhaban di Solok Selatan Masih Terawat 

Sebelumnya masyarakat sengaja memotong se-ekor sapi untuk dimakan bersama dalam malepahan Kaua tersebut. Malamnya dilanjutkan pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurut Wabup Sabar AS, kegiatan Malapeh Kaua Nagari Binjai pantas dikembangkan dan menjadi rujukan atas nilai agama dan budaya yang berkembang ditengah masyarakat, yang nantinya berpotensi menjadi daya tarik wisata di Lubuak Pandan tersebut.

Baca Juga: Pra-Kualifikasi PON 2023, Pecatur Asal Pasaman Barat Wakili Sumbar di Riau

Miliki Nilai Agama dan Budaya

Makam leluhur (pendiri kampung) yang disebut 'Jiraik'

Untuk itu, ungkap Wabup Sabar AS, pengembangan potensi Nagari Binjai sengaja mengajak beberapa OPD yang mampu untuk mengembangkan potensi Nagari Binjai secara bersama-sama.

"Sengaja saya ajak beberapa OPD agar bisa mengeroyok bersama untuk kemajuan nagari Binjai," ungkap dia.

Baca Juga: Pemkab Pasaman Barat Wajib Tahu! Ini 17 Sektor Ekraf selain 'ngurusi' Pedagang Kaki Lima

Diketahui, prosesi tahunan malapehan Kaua ini berpotensi dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat melalui pengembangan terpadu dari pariwisata dengan tema keagamaan, budaya, perikanan, jembatan gantung, agrowisata selaju sampan dan lain-lain.

Sedangkan makam leluhur (pendiri kampung) yang disebut 'Jiraik' terlihat seperti kuburan yang ditandai dengan tumpukan pasir yang di selimuti oleh bebatuan air yang sudah tua dan beberapa batu berdiri sebagai penanda kuburan satu dengan kuburan lainya.

Diatas kuburan-kuburan tersebut dilindungi dengan bangunan segi empat dengan atap seng dan tidak ada dinding.

Saat malapehan Kaua, para pengunjung duduk melingkar di sekitar makam sambil menyalakankan doa untuk keselamatan kehidupan masa-masa yang akan datang.***

Dapatkan informasi menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik  padang.pikiran-rakyat.com , sumber informasinya Rakyat  Minangkabau .

Editor: Irfansyah Pasaribu

Tags

Terkini

Terpopuler