MARAWATALK-Video viral dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi di Kawasan Muaro Sikilang Aia Bangih, Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga di video tersebut membantah adanya peristiwa Pungli atau paksaan terhadap pengunjung.
Salah seorang keluarga di tempat kejadian itu, Andi Pramudia mengatakan, peristiwa di video tersebut tak seburuk apa yang tengah disorot warganet di Sumatera Barat. Menurutnya, kejadian itu hanyalah kesalahpahaman antar keluarga saja.
"Kami merupakan keluarga yang diisu-isukan melakukan dugaan Pungli dan yang merekam kejadian itu adalah kerabat kami. Untuk kejadian itu, kami sangat menyayangkan adanya opini yang bergulir ditengah masyarakat Sumbar saat ini khususnya di Sikilang hingga kami merasa sangat dirugikan," terangnya.
Pihaknya membantah adanya paksaan terhadap penumpang harus menggunakan perahu mengakes kawasan Muara Sikilang dengan membayar Rp15 ribu. Andi juga mengatakan, adanya unsur kesengajaan dari pihak kerabatnya itu untuk memancing emosi keluarga untuk sengaja direkam.
"Adapun yang menyebarkan isu isu adalah dari keluarga kami sendiri yang tidak senang dengan usaha kami. Sehingga, dengan sengaja mereka mengiring opini opini yang tak baik, untuk menjatuhkan nama baik dan usaha kami ini dimata masyarakat Sumbar," terangnya.
Selain itu, Andi mengatakan, pihaknya tidak pernah melarang pengunjung untuk datang Muara Sikilang yang merupakan salah satu objek wisata daerah setempat. Di objek tersebut keluarganya telah merintis usaha rental perahu sejak dari tahun 1995 silam.
"Karena dirasa usaha kami ini lumayan maju, kerabat yang datang merasa tidak senang dan berusaha membuat isu yang dapat menjatuhkan usaha kami ini. Sekali lagi, ditegaskan bahwa kami tidak pernah memaksa pengunjung dan tidak ada Pungli. Kami hanya mengambil apa yang jadi jerih payah kami dengan merental perahu, malahan kami senang jika pengunjung datang lebih banyak," ulasnya.
Video Viral Beredar, Dugaan Pungli Dibantah Warga