Baca Juga: Disiplinkan Pelajar, Danramil 03 Padang Bekali PBB Siswa Baru SMAN 6 Padang
Yaitu, mendorong batu meteorit agar menggelinding. Hal itu dilakukan sejauh 1,5 kilometer.
“Setelah keluar hutan, batu saya angkut dengan mengendarai sepeda motor,” katanya.
Melihat kondisi batu yang hitam, tidak ada pori-porinya, mulus, dan menempel saat magnet didekatkan, Suprianto menduga batu itu batu meteorit.
Kemudian, dia melaporkan penemuannya itu ke Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk.
Pada Senin (3/7/2023), Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Nganjuk, Amin Fuadi mendatangi rumah Suprianto. Dia mengecek dua batu yang diduga meteorit tersebut.
“Kemungkinan besar memang batu meteorit, jika melihat kondisinya dari luar,” terangnya.
Namun untuk memastikan keasliannya, Amin mengatakan, dua batu tersebut harus diteliti oleh ahlinya. Sehingga, bisa dipastikan apakah benar meteorit atau bukan.
Yang jelas, kata Amin, batu yang diduga meteorit tersebut sudah berusia ratusan tahun. Karena di sekitar lokasi juga pernah ditemukan fosil kijang purba, kepala banteng purba dan tulang paha gajah purba.