TOK! Salah Satunya Terkait Tunjangan, RUU Desa Akhirnya Disahkan DPR RI jadi UU, Ini Kutipan Perubahannya

- 28 Maret 2024, 19:18 WIB
Ketua DPR Dr. (H.C) Puan Maharani saat menerima pandangan akhir soal RUU Desa oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). /Foto istimewa/Humas DPR RI
Ketua DPR Dr. (H.C) Puan Maharani saat menerima pandangan akhir soal RUU Desa oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). /Foto istimewa/Humas DPR RI /

 

MARAWATALK - Setelah melalui pembahasan yang cukup alot, akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi Undang-Undang (UU).

Dikutip dari laman Info Publik, pada Kamis 28 Maret 2024, pengesahan itu diambil dalam agenda pembicaraan Tingkat II di Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di gedung Nusantara II Senayan, Jakarta, hari ini.

“Selanjutnya kami akan menanyakan ke setiap fraksi apakah Rancangan Undang-Undang Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang? setuju ya,” tanya Ketua DPR Puan Maharani saat memimpin Paripurna.

Pertanyaan Puan tersebut lalu disambut 'Setuju' oleh seluruh anggota dewan yang hadir, kemudian disusul penyampaian pandangan akhir soal RUU Desa oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Juga: Percaya atau Tidak? Desa Cerdas Bisa Pangkas Pembangunan Jadi Lebih Cepat 30 Tahun

Ini 7 Kutipan Perubahan UU Desa yang baru Disahkan DPR RI

Ilustrasi Perubahan UU Desa
Ilustrasi Perubahan UU Desa

Baca Juga: Raih Anugerah Desa Bebas Stunting Nasional 2023, Nagari Sinuruik Talamau Selamatkan Wajah Pasbar dan Sumbar

Sebelum pengambilan keputusan, Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas terlebih dahulu menyampaikan laporan pembahasan RUU Desa bersama pemerintah.

Dalam laporan ini terdapat beberapa poin perubahan dalam UU tersebut, diantaranya:

  1. Penyisipan pasal 5A tentang pemberian dana konservasi dan atau dana rehabilitasi
  2. Ketentuan pasal 26, 50A, dan pasal 62 ditambah pengaturan terkait pemberian tunjangan purna tugas satu kali di akhir masa jabatan kepala desa, badan permusyawaratan desa, dan perangkat desa sesuai dengan kemampuan desa
  3. Penyisipan pasal 34A terkait syarat jumlah calon kepala desa dalam Pilkades
  4. Ketentuan pasal 39 terkait masa jabatan kades menjadi 8 tahun dan dapat dipilih paling banyak 2 kali masa jabatan
  5. Ketentuan pasal 72 terkait sumber pendapatan desa
  6. Ketentuan pasal 118 terkait ketentuan peralihan
  7. Ketentuan pasal 121A terkait pemantauan dan peninjauan undang-undang

Diketahui, RUU Desa ini sebelumnya telah disetujui Baleg dan pemerintah setelah melalui pembahasan 248 DIM dalam rapat kerja persetujuan tingkat satu pada 5 Februari 2024.

Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi mengungkapkan salah satu poin krusial yang disepakati yakni terkait masa jabatan Kepala Desa menjadi delapan tahun dan dapat dipilih paling banyak untuk dua kali masa jabatan.

“Kami menangkap aspirasi dari Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Desa yang menginginkan mendesak UU Desa itu direvisi dan sudah kita tangkap itu dan menjadi usulan inisiatif DPR," tutupnya.***

Dapatkan Info Seputar Sumatera Barat dan Nasional hanya di padang.pikiran-rakyat.com, Sumber Informasinya Rakyat Minangkabau

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x