Network
MARAWATALK- Kejaksaan Negeri (Kejari) Solok Selatan melibatkan ahli swasta dalam melakukan audit kerugian negara terkait perkara dugaan korupsi Sistem Penyediaan Air Minum Dana Alokasi Khusus (SPAM DAK) 2022 senilai Rp7,1 miliar.
"Ahli swasta sudah turun kelapangan untuk menghitung kerugian negara dan sekarang lagi proses auditor oleh tim internal kejaksaan," kata Kasi Intelijen Kejari Solsel, A. Sahputra dihubungi pada Senin, 6 Mei 2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh A. Sahputra menjawab pertanyaan awak media terkait proses pengumuman tersangka dan jumlah kerugian negara atas perkara SPAM DAK 2022 di Solsel tersebut.
Baca Juga: Kejari Solok Selatan Memeriksa Secara Maraton Saksi Korupsi Proyek SPAM DAK 2022 Rp7,1 Miliar
"Dari ahli swasta udah ada. Sekarang ini dalam proses auditor internal kejaksaan, menghitung (kerugian negara)," ditegaskan Kasi Intelijen Kejari, A. Sahputra.
Disamping itu, pihaknya meminta izin Pengadilan Negeri (PN) Koto Baru, Solok untuk menyita dokumen dari saksi-saksi. Baik itu pihak swasta dan PNS.
"209 item dokumen sudah kami sita baik dari swasta maupun PNS yang kami jadikan saksi. Untuk selanjutnya kami sedang bersurat ke PN utk izin sita," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, alokasi DAK SPAM itu senilai Rp6,2 miliar untuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan ada lelang 3 paket (masing-masing paket kisaran Rp200 juta-an) serta sisanya operasional dan gaji fasilitator sehingga totalnya Rp7,1 miliar. ***
