Selain membuka pos kesehatan Pusat Krisis Kesehatan juga melakukan pendampingan optimalisasi Health Emergency Operation Center (HEOC) dengan mengirim sumber daya manusia yang diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pendataan di lapangan.
"Selain membuka pos kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan juga melakukan pendampingan untuk mengoptimalkan fungsi Pusat Operasi Krisis Kesehatan," ujar Sumarjaya.
Pemprov Sumbar Turun Sejak Awal
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanwar mengatakan sejak awal terjadi bencana, instansi itu langsung turun ke lapangan untuk melihat dampak terhadap fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.
"Kami usahakan fokus pada dukungan berkelanjutan terhadap fasilitas kesehatan yang ada. Siapa yang bisa bantu di lapangan, dan bagaimana kondisi di lapangan yang akan berdampak pada kesehatan," ujar Lila.
Lila mengatakan saat ini kebutuhan yang paling mendesak bagi korban banjir di antaranya pakaian dalam untuk perempuan, pamper, selimut, kompor, termos, bahan makanan, air bersih yang dapat diminum dan lainnya.
Baca Juga: PATROLI Operasi Keselamatan 2024 telah Berakhir, Polri Berhasil Tindak 86.437 Pelanggar Lalu Lintas
Kemudian khusus untuk bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun bahan makanan dan disinfektan merupakan kebutuhan yang mendesak.
"Kami sangat berterima kasih pada Pusat Krisis Kesehatan atas respons cepat untuk membantu masyarakat di lapangan," ucap Lila.
Ke depannya, Dinas Kesehatan Sumbar akan menyisir ulang data-data di lapangan terkait kondisi kesehatan masyarakat. Pemerintah setempat juga mengimbau rumah sakit untuk membantu melakukan pemeriksaan kesehatan di lapangan.***