RAMADAN MIRIS! Begini Kondisi Penduduk Palestina Jalani Ibadah Tarawih Pascaserangan Israel Penjajah

- 12 Maret 2024, 15:37 WIB
suasana malam tarawih di Gaza
suasana malam tarawih di Gaza /tangkapan layar akun X @Es_Teh28/

MARAWATALK- Penduduk Palestina mengadakan ibadah tarawih pertama mereka pada bulan Ramadan yang mulia, 1445 Hijriah/2024 Masehi, di tengah puing reruntuhan Masjid Al-Farouq, yang terletak di kota Rafah. Pada malam Minggu, 10 Maret 2024, ratusan jemaah memadati area tersebut yang telah "sedikit" dibersihkan dari sisa-sisa puing-puing bekas pengeboman oleh penjajah Israel, untuk membuatnya lebih layak digunakan sebagai tempat ibadah.

Dikutip dari PikiranRakyat, Masjid Al-Farouq adalah salah satu dari banyak tempat ibadah yang telah dihancurkan menjadi reruntuhan. Agresi Israel di Jalur Gaza telah meratakan banyak fasilitas publik, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tidak terkecuali rumah ibadah seperti masjid dan gereja.

Baca Juga: Usulan Kontroversial Menteri Israel Penjajah : Hapus Ramadhan dan Luncurkan Bom Nuklir di Gaza

Meskipun cuaca yang sangat dingin, jemaah tarawih Palestina tetap bersatu, menyusun tikar-tikar sederhana di sekitar reruntuhan Masjid Al-Farouq. Video yang beredar luas di platform media sosial mengabadikan momen pengungsi Palestina yang menjalankan shalat tarawih secara berjamaah, di tengah reruntuhan dan kegelapan yang menyelimuti.;

Para jemaah menggunakan lampu dan pengeras suara portabel untuk memastikan bahwa suara imam dapat didengar hingga ke barisan paling belakang. Meskipun merayakan bulan Ramadan dengan semangat yang tinggi, penduduk Gaza membatasi jumlah orang yang hadir untuk melaksanakan shalat tarawih di lokasi tersebut.

Baca Juga: Lantang Dukung Palestina, Ratusan Demonstran Amerika Hambat Joe Biden Sampaikan Pidato Tahunan

Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran mereka akan kemungkinan serangan kembali dari Israel, baik itu dalam bentuk tembakan dari tank atau peluru ke arah warga yang sedang beribadah.

Bulan Ramadan tahun ini tiba di tengah berlangsungnya penjajahan Israel di Jalur Gaza, terutama sejak 7 Oktober 2023. Saat ini, sejumlah negara Arab dan International tengah berupaya untuk mencapai gencatan senjata dengan segera.

Baca Juga: Kecam Serangan Penjajah Israel, Kemlu RI Tekankan Pada PBB: Jumlah Korban Gaza Meningkat!

Dari tanggal tersebut hingga kini, genosida yang dilakukan oleh Israel penjajah di Gaza telah menyebabkan lebih dari 31.000 orang Palestina tewas, termasuk anak-anak dan perempuan. Tragedi ini juga mengakibatkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x