Network
MARAWATALK-Kelompok masyarakat adat Mandiangin di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mendesak pihak Polda Sumbar dan pihak pemerintah terkait lainnya untuk segera menuntaskan perkara dugaan penggelapan dana oleh pengurus Koperasi Sawit Mandiangin Langgam Kinali Sejahtera (MLKS).
Diketahui, Koperasi Sawit MLKS adalah koperasi yang menjadi mitra salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu, PT Laras Inter Nusa (LIN).
Penelusuran wartawan, pengurus Koperasi dijabat oleh Armen selaku Ketua Koperasi, Rejal selaku Sekretaris, Edi Warman selaku Bendahara dan Badan Pengawas dijabat oleh Asgul.
Baca Juga: SUMBAR HARI INI Bupati Pasbar Sebut Pembangunan SDM dan Angka Harapan Hidup Meningkat di Tahun 2023
Nurul Hidayat Nakhodo Rajo, selaku pihak yang menerima kuasa pelapor dari kelompok masyarakat itu, pada Senin 8 Januari 2024, menyebutkan lahan tersebut adalah bagian dari hak ulayat kaum masyarakat adat setempat yang sudah diserahkan untuk dibangunkan kebun pola kekemitraan dan sudah menghasilkan.
"Namun hingga hari ini kami selaku masyarakat yang juga tercatat sebagai anggota Koperasi Sawit Mandiangin Langgam Kinali Sejahtera (MLKS), tidak pernah menerima hasil kebun plasma sepeser pun, " ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran pihaknya, Nurul Hidayat Nakhodo Rajo, bahkan dana pembangunan kebun yang dibiayai oleh pihak PT LIN senilai Rp 17 miliar lebih pada 2017, juga tidak pernah dipertanggungjawabkan oleh pihak pengurus koperasi dan mereka mengaku tidak pernah dilibatkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Padahal, secara legalitas pihaknya sudah ditetapkan sebagai anggota kelompok tani pemilik lahan seperti yang dituangkan dalam SK Bupati nomor 188.45/907 BUP-PASBAR/2013.
