SUMBAR HARI INI Terputus sejak 2020, Masyarakat di Padang Pariaman Bangun Jembatan Darurat Secara Swadaya

- 7 Januari 2024, 22:07 WIB
Masyarakat Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, membangun jembatan darurat untuk mengatasi akse transportasi yang terputus sejak 2020
Masyarakat Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, membangun jembatan darurat untuk mengatasi akse transportasi yang terputus sejak 2020 /Marawatalk/Muhammad Fadillah/


MARAWATALK- Masyarakat Korong Tanjung Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memutuskan untuk bergotong royong membangun jembatan darurat untuk mengatasi kesulitan mengakses jalan setelah jembatan utama ambruk diterjang luapan air sungai beberapa tahun lalu.

Wali Korong Tanjung, Rudi Artono mengatakan, pengerjaan ini dilakukan karena jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat menuju jalan nasional ruas Padang Pariaman-Agam. Meski sering diterjang banjir, masyarakat tetap memperbaiki jembatan itu.

"Dimulai pada tahun 2020, sejak jembatan utama ambruk diterjang luapan air sungai, kami membuat jembatan darurat. Jembatan ini sudah kali ketujuh diperbaiki, kalau tidak kami merasa kesulitan mengakses," katanya, Minggu 7 Januari 2024.

Rudi mengatakan, pembiayaan jembatan didapat dengan cara iuran atau patungan. Selain itu, masyarakat juga mendapat donasi dari perantau untuk membangun akses tersebut.
"Alhamdulillah, selain dari iuran, kami juga mendapat donasi dari masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: SUMBAR HARI INI Hujan Deras Longsor, Akses Jalan Bawan-Batu Kambing Kabupaten Agam Terputus

Terputusnya Akses Jalan Menyulitkan Aktivitas Masyarakat Petani Bawa Hasil Panen

Kondisi awal jembatan di Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman yang ambruk dihantam bencana pada 2020
Kondisi awal jembatan di Korong Tanjung, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman yang ambruk dihantam bencana pada 2020

Baca Juga: SUMBAR HARI INI Syukuran Dibangunkan Jalan, Anggota DPRD Pasaman Barat ini Terharu

Sementara, Ketua Pemuda Korong Tanjung, Rama Rafles mengatakan, Ambruknya jembatan utama tersebut membuat masyarakat dengan kehidupan bergantung pada sektor pertanian itu merasa kesulitan untuk membawa hasil panennya. Jika ingin membawa hasil panennya, petani harus mengitari jalan alternatif menuju pengepul dengan jarak sekitar 15 km.

"Mayoritas murni penduduk disini adalah petani. Dengan kondisi jembatan seperti ini, petani merasa sangat kesulitan untuk membawa hasil panennya pada pengepul atau tengkulak. Petani terpaksa mengitari beberapa kawasan diantaranya, Malay V Suku Timur, Malay V Suku hingga keluar di Sungai Sariak untuk menuju ke pengepul," terangnya.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah