BKSDA Sumbar Kembali Deteksi Kemunculan Harimau Sumatera di Solok Selatan

- 18 Juli 2023, 21:07 WIB
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) III BKSDA Sumatera Barat, saat melakukan koordinasi bersama pihak terkait lainnya untuk menindaklanjuti informasi kemunculan Harimau Sumatera di Solok Selatan, Sumatera Barat
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) III BKSDA Sumatera Barat, saat melakukan koordinasi bersama pihak terkait lainnya untuk menindaklanjuti informasi kemunculan Harimau Sumatera di Solok Selatan, Sumatera Barat /Marawatalk/BKSDA Sumbar/

MARAWATALK-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), kembali mendeteksi kemunculan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sondaica) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat tepatnya di Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Sangir.

Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi Andono, saat dihubungi di Padang, Selasa (18/07/2023) malam, mengatakan laporan tersebut diterima dari informasi masyarakat setempat yang memberitahukan adanya aktifitas Harimau Sumatera di kampung mereka.

HBaca Juga: Dicakar Harimau Bukan Dimangsa, Eee... Sapi Warga Pasaman Malah Melahirkan

"Bahkan menurut laporan yang kami terima, jejak kaki harimau yang diperkirakan masih berusia remaja itu juga ditemukan di salah satu dapur milik warga," ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan daerah itu yang diapit kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Hutan Lindung dan Hutan Produksi diperkirakan menjadi tempat perlintasan dan mungkin juga sebagai tempat berhabitatnya spesies kucing besar itu.

Baca Juga: World Tiger Day, BKSDA Sumbar: Jaga Spesies Harimau Terakhir Indonesia

Terkait tindakan yang dilakukan pihaknya, Ardi mengatakan bahwa BKSDA Sumatera Barat sudah menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) III untuk melakukan investigasi sekaligus meminimalisir kepanikan warga agar isu tidak menjadi liar.

"Yang harus dilakukan dalam setiap peristiwa konflik dengan Harimau Sumatera adalah tetap waspada dan berhati-hati, hindari beraktivitas sore hingga dinihari, hindari ke kebun atau ke pinggir hutan sendirian dan aktifkan perondaan dengan menggunakan meriam karbit untuk mengusir satwa dilindungi itu agar kembali ke habitatnya," jelas Ardi.

Baca Juga: Harimau Sumatera Belajar Berburu di Pasaman, Mangsa Tujuh Anjing Peliharaan

Disinggung tentang upaya penyisiran yang dilakukan Tim WRU III BKSDA Sumatera Barat, ia menjelaskan ada kesulitan mencari jejak baru Harimau tersebut dikarenakan kondisi cuaca buruk yang masih berlangsung di lokasi pencarian.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah