Network
MARAWATALK--Pimpinan daerah didorong untuk menerapkan teknologi satu data dalam membuat kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran untuk menyelesaikan permasalahan di wilayah masing-masing.
"(Contohnya) Kabupaten Sumedang, itu membuat satu data untuk pengentasan stunting yang menggunakan aplikasi, termasuk Mojokerto, tidak hanya menyelesaikan urusan stunting tetapi bisa mencegah," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kepala BPSDM Kominfo) dalam keterangannya terkait acara Penutupan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) Smart Digital Leader Gorontalo Beradat di BPSDM Provinsi Gorontalo, baru-baru ini.
Menurut Hary Budiarto, Pelatihan DLA untuk jajaran pejabat eselon II atau pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo merupakan bagian dari Upaya Kementerian Kominfo mendorong jajaran pimpinan pemerintah daerah agar cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: Status Pandemi Dicabut, Saatnya Menikmati Seamless Experience di Indonesia
"Menjadi seorang pemimpin yang smart, yang cerdas jadi tidak hanya paham tentang teknologi tetapi juga cerdas untuk bisa menggunakan teknologi tadi," kata Hary.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo mengatakan, dalam pelatihan itu, peserta diminta membuat rencana aksi yang akan dilaksanakan dalam periode empat bulan ke depan.
Berbagai kegiatan itu bertujuan untuk mewujudkan satu data di wilayahnya masing-masing peserta DLA.
“Setelah menyelesaikan kegiatan sesuai rencana aksi, para peserta akan kembali diminta untuk mempresentasikan kegiatan yang telah dilaksanakan,” imbuhnya.
Baca Juga: Terkait Stunting, Wabup Risnawanto Minta Tak Saling Lempar Tanggungjawab
