UPDATE BANJIR SUMBAR Ada 9 Kecamatan Terdampak Banjir, Pemkab Pasaman Barat Tetapkan Masa TDB selama 14 Hari

11 Maret 2024, 22:10 WIB
BPBD Pasaman Barat saat mengevakuasi jenazah menggunakan perahu karet melintasi genangan banjir di Batang Pasaman Kecamatan Pasaman, Jumat (8/3/2024) pagi. (Antara/HO-BPBD Pasaman Barat) /

 

MARAWATALK-Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya menetapkan masa Tanggap Darurat Bencana (TDB) selama 14 hari terhitung sejak 8 Maret hingga 21 Maret 2024.

Penetapan masa TDB itu tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 100.3.3.2/220/Bup-Pasbar/2024 tentang Penetapan Masa Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Longsor di Sembilan Kecamatan

Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Talamau, Sungai Aur, Kinali, Sasak Ranah Pasisia, Ranah Batahan, Lembah Melintang, Sungai Beremas, Koto Balingka dan Kecamatan Pasaman.

"Benar, kita telah menetapkan masa tanggap darurat sejak 8 Maret sampai 21 Maret 2024. Saat ini penanganan daerah terdampak sedang dilakukan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Barat Hendra Putra, seperti dikutip dari Antara, Senin 11 Maret 2024.

Ia menjelaskan, karena curah hujan yang tinggi pada 7 Maret mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa wilayah Pasaman Barat seperti longsornya badan jalan yang mengakibatkan terputusnya akses Simpang Empat-Talu di Jorong Limpato Kajai Kecamatan Talamau.

Kemudian, lanjutnya, bencana banjir di Batang Pasaman yang mengakibatkan terendamnya permukiman warga dan terputusnya akses Ujung Gading-Simpang Empat dan bencana banjir di Rura Patontang Parit Koto Balingka yang mengakibatkan putusnya jembatan dari Parit menuju Rura Patontang.

Lalu, banjir di Aek Napal Kecamatan Ranah Batahan mengakibatkan satu unit rumah warga hanyut dan merendam puluhan rumah warga, banjir di Salawai Sungai Beremas mengakibatkan akses jalan Air Bangis-Ujung Gading terputus, banjir di Sungai Aur juga mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui.

Berikutnya, jelas Hendra, banjir di Kecamatan Lembah Melintang merendam pemukiman warga, banjir di Anam Koto Selatan Kecamatan Kinali mengakibatkan 30 kepala keluarga terdampak, banjir di Wonosari Kinali menyebabkan terendamnya pemukiman warga dan banjir di Koja Kinali menyebabkan terputusnya satu unit jembatan.

"Yang terakhir banjir juga terjadi di Rantau Panjang dan Sialang Kecamatan Sasak Ranah Pasisia yang juga merendam rumah warga," ulasnya.

Baca Juga: UPDATE BANJIR SUMBAR Senin 11 Maret 2024: 56.425 Jiwa dan 37.265 Rumah Terdampak, 780 Infrastruktur Rusak

Sekdakab Pasbar: Penetapan TDB untuk Percepatan Penanganan Bencana

Ruas jalan simpang empat menuju talu dilaporkan terban hingga mengakibatkan akses transportasi putus total

Baca Juga: UPDATE BANJIR SUMBAR Cuaca Buruk, Pasaman Barat dan Agam Sekitarnya Waspada Hujan Intensitas Tinggi

Sekda Hendra Putra mengatakan, akibat dampak yang cukup besar itu dan untuk membatasi dampak yang lebih luas maka dinilai perlu penanganan yang cepat, tepat dan terpadu melibatkan berbagai sektor, sehingga dikeluarkan masa tanggal darurat.

"Di masa tanggap darurat itu kita melakukan pengkajian secara cepat, membuat perencanaan dan penanggulangan bencana serta mengusulkan rencana kebutuhan belanja," katanya.

Pihaknya saat ini akan mempercepat pembangunan jembatan darurat di Rura Patontang dan jalan darurat di Jorong Limpato Rimbo Kejahatan Kajai Talamau.

"Jalan Simpang Empat-Talu telah kembali bisa dilalui pengendara namun diperlukan penanganan lebih lanjut dari Pemprov Sumbar. Untuk jembatan di Koja Kinali akan dibuat jembatan belly," sebutnya.***

Dapatkan info BANJIR SUMBAR dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler