Raih Anugerah Desa Bebas Stunting Nasional 2023, Nagari Sinuruik Talamau Selamatkan Wajah Pasbar dan Sumbar

14 November 2023, 19:54 WIB
Penganugerahan Anugerah Desa Bebas Stunting Nasional 2023 dilangsungkan di Yogyakarta pada Senin 13 November 2023 /Marawatalk/ist/

 

MARAWATALK-Pemerintah Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, ditetapkan sebagai salah satu dari 20 Desa dan Kelurahan di Indonesia peraih Anugerah Desa Bebas Stunting Nasional 2023.

Penganugerahan dilangsungkan di Yogyakarta pada Senin 13 November 2023, diserahkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), di Hotel Sahid. Turut dihadiri oleh Kementerian Desa, Ketua AdinKes pusat dan Bupati setiap Desa penerima Award.

Khusus Pasbar, kegiatan itu hanya dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Randy Hendrawan, SIp MSi, yang bertindak selaku utusan pemerintah kabupaten itu.

"Alhamdulillah, setelah melalui serangkaian penilaian hingga wawancara oleh panitia penyelenggara akhirnya Nagari Sinuruik ditetapkan bersama 20 Kelurahan dan Desa se-Indonesia sebagai penerima Anugerah Desa Bebas Stunting Nasional tahun 2023," ungkap Walinagari Sinuruik, Frianton, kepada Marawatalk, Selasa 14 November 2023.

 Baca Juga: Pasbar Kasus Tertinggi di Sumbar, Nagari Sinuruik Raih Penghargaan Desa Bebas Stunting, Kok Bisa?

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah bahu membahu menyukseskan pengentasan masalah stunting di Nagari Sinuruik dan berharap anugerah tersebut menjadi pemicu untuk lebih semangat lagi dalam mengentaskan kasus stunting di Nagari Sinuruik dimasa yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Randy Hendrawan, SIP MSi, memberikan apresiasi atas penganugerahan yang telah didapatkan, "Semoga bermanfaat untuk masyarakat dan dapat diadopsi oleh nagari-nagari yang ada di Kabupaten Pasaman Barat," sebutnya.

Ia menjelaskan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Desa (Permendes) sebagai pedoman bagi setiap nagari dalam penggunaan dana desa terlihat jelas kewajiban dilaksanakannya percepatan penurunan angka stunting sebagai salah satu prioritas nasional.

"Sehubungan dengan telah diterbitkannya Permendes 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Dana Desa Tahun 2024, juga menjadikan dana desa sebagai prioritas nasional untuk penurunan angka stunting di tingkat kabupaten menjadi 14 % pada 2024 sesuai dengan target nasional," ulas Randy.

Ia menegaskan, upaya penurunan angka stunting bisa diintervensi secara bersama sesuai dengan kewenangan dan tugas masing-masing, sehingga kedepan akan lahir generasi yang cerdas dan angka kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat akan semakin menurun.

Baca Juga: Aplikasi Gesit Stunting Antarkan Nagari Sinuruik Pasbar Masuk Nominator Desa Cantik Nasional

Berada di angka 35 Persen, Pasbar Daerah dengan Kasus Stunting Tertinggi di Sumbar

Wakil Bupati Pasaman Barat, H Risnawanto SE, saat mengunjungi kediaman keluarga salah satu anak penderita stunting di Jorong Pigogah Patibubur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Senin (12/06)

Baca Juga: Survei SSGI Tahun 2022 Angka Stunting di Pasbar Tertinggi di Sumbar

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Pasaman Barat (Pasbar), Anna Rahmadia, menyebutkan berdasarkan hasil survei SSGI tahun 2022 angka stunting Kabupaten Pasaman Barat merupakan yang tertinggi di tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2023 di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat yang dihadiri Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Marda Jendra, OPD terkait, camat, walinagari dan stekholder lainnya beberapa hari yang lalu.

"Tetapi dengan berbagai upaya yang sudah dilaksanakan mudah-mudahan tahun ini bisa menurun dan sesuai target yang kita capai pada tahun 2024 yaitu di angka 14 persen. Permasalahan stunting tidak hanya bisa diselesaikan dengan melalui program gizi saja, tetapi harus terintegrasi dengan program-program yang lainnya," sebut dia.

"Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas," lanjut dia menjelaskan.

Aplikasi Gesit Stunting juga Antarkan Nagari Sinuruik sebagai Nominator Desa Cantik BPS tingkat Nasional

Aplikasi Gesit Stunting yang hadir sebagai solusi pencatatan data berbasis digital di Nagari Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, hingga mengantarkan Nagari Sinuruik sebagai Nominator Pemilihan Desa Cantik BPS

Baca Juga: Bupati Pasbar Sebut Perlu Peran Perusahaan dan Perbankan Percepat Turunkan Stunting

Sebelumnya, Pemerintahan Nagari atau Desa Adat Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, juga menginformasikan terpilih mewakili kabupaten itu dalam sebagai salah satu nominator dari 200 desa lainnya di Indonesia pada pemilihan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2023.

Walinagari atau Kepala Desa Adat Nagari Sinuruik, Frianton, saat dihubungi Rabu 1 November 2023, mengatakan salah satu keberhasilan pihaknya yang menjadi indikator adalah terkait data penanganan kasus stunting yang sudah berbasis digital melalui aplikasi Gesit Stunting.

Aplikasi itu mampu menghasilkan data output yang terinci secara up to date bagi setiap rumah tangga di nagari itu.

"Dengan memanfaatkan basis data yang sudah berbasis digitalisasi itu, menjadikan data statistik penanganan masalah stunting yang menjadi perhatian pemerintah saat ini, tersaji dalam bentuk yang lebih rinci baik secara tindakan, pendataan dan sebagai dasar perencanaan pada program penanganannya," ulas Frianton.

Baca Juga: Bagi-bagi Sembako Turunkan Stunting, Legislator: ini hanya Buang-buang Anggaran

Menurutnya, aplikasi tersebut merupakan persembahan karya anak negeri setempat yang tergabung dalam komunitas #Terusbergerak, sehingga mudah diterapkan karena sudah disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Dalam pemanfaatannya turut didampingi oleh tim pengembang aplikasi Gesit Stunting.

Frianton menjelaskan, dalam penanganan persoalan tingginya angka penderita stunting di Pasaman Barat, pihaknya selama ini terkendala dengan rendahnya sinkronisasi data program yang sudah diluncurkan pemerintah, sehingga seringkali pencapaiannya tidak bisa diukur dengan baik.

"Melalui aplikasi Gesit Stunting yang kami gunakan, seluruh data tentang kondisi masyarakat mulai dari tingkat penghasilan, ketersediaan jamban sehat, ketersediaan asupan gizi tambahan dan data penunjang lainnya bisa tersaji dalam satu data aplikasi yang dapat menjadi rujukan karena dikelola dengan profesional berbasis digital," ulasnya.***

Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di Marawatalk Padang, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler