Latte Tingkir Lor, Bukan Minuman tapi Penganan Gurih Berbahan Coklat dan Tempe

- 15 September 2023, 19:20 WIB
Latte, penganan berbahan coklat dan tempe khas Desa Wisata Tingkir Lor Kota Salatiga, Jawa Tengah
Latte, penganan berbahan coklat dan tempe khas Desa Wisata Tingkir Lor Kota Salatiga, Jawa Tengah /Marawatalk/Kemenparekraf/

 

MARAWATALK-Latte...sepintas kita akan mengingat sebuah minuman khas dalam bahasa Italia artinya adalah susu, salah satu jenis yang biasa dicampurkan dalam minuman kopi susu yang populer disebut Caffe Latte di samping Cappucino.

Sekilas, kedua jenis minuman ini memang mirip, tapi mereka punya takaran dan rasa yang berbeda, loh. Kopi latte memiliki rasa yang lebih milky, sedangkan cappucino punya rasa kopi yang lebih kuat.

Tapi, nama Latte disulap berbeda dengan hasil inovasi pelaku ekonomi kreatif Kota Salatiga yang menghadirkan produk kuliner berupa paduan cokelat dan tempe yang juga diberi nama Latte.

Baca Juga: Tradisi Arak-arakan Marapulai Turun dari Rumah Bako di Solok Selatan Diiringi Gandang Sarunai

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mencoba membuat kudapan cokelat Latte pada kegiatan workshop KaTa Kreatif Kota Salatiga yang berlangsung di Gedung Sekretariat Daerah Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis 14 September 2023, memberikan apresiasi daya kreasi itu.

"Saya mencoba Latte, cokelat tempe. Ini merupakan inovasi produk yang saya hargai atas kolaborasinya," ujar Menparekraf Sandiaga, seperti dikutip dari laman kemenparekraf.go.id.

Menurutnya, Kota Salatiga memiliki potensi ekonomi kreatif yang kaya dan beragam pada subsektor kuliner. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekraf.

Baca Juga: Sarwendah Kecewa hingga Ngamuk karena Sepi Penonton Saat Streaming Jualan di TikTok Live

"Kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif juga tercermin dalam menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini," sebutnya.

Menparekraf Sandiaga mendorong para pelaku ekonomi kreatif Kota Salatiga agar terus berinovasi, berkarya, serta membangun jejaring dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

"Dan inovasi inilah yang dibutuhkan bangsa ini untuk bisa menawarkan lebih banyak produk dari Kota Salatiga di tingkat dunia," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Bukan Rendang, Gulai Cancang Juga Merupakan Olahan Daging Sapi Khas Minangkabau

Produksi latte Dilatari Pengembangan Desa Wisata Tingkir Lor pada 2015

Sementara Ade, pelaku kreatif yang menghadirkan produk Latte (cokelat mixed tempe) bersama rekan-rekannya ini menjelaskan ide awal dari produk ini adalah ketika desa tempatnya tinggal, Tingkir Lor, ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2015.

"Dari situ kami tertantang untuk menciptakan oleh-oleh khas lokal. Kebetulan daerah kami memang banyak produsen tempe," ujar Ade.

Melihat banyaknya produsen tempe, baru terpikir untuk mengembangkan produk fermentasi dari kedelai itu. Kemudian ia terpikir untuk dipadukan dengan cokelat. Awalnya produk Latte yang dihadirkan hanyalah keripik tempe yang dicelup cokelat.

Baca Juga: Pentingnya Minum Air Mineral saat Bangun Tidur untuk Kesehatan

Ia mengatakan butuh waktu satu tahun untuk dapat menghadirkan rasa dan bentuk juga kemasan yang diinginkan.

Tapi akhirnya cokelatnya banyak yang jatuh, dan akhirnya tempe mereka jadikan sebagai isian seperti sekarang agar bentuknya lebih rapih. Tempenya juga kami beri bumbu khusus sehingga rasanya gurih, jadinya perpaduan antara manis dan gurih," kata Ade.

"Alhamdulillah sekarang kami sudah menjadi daerah tujuan wisatawan, kalau datang ke Desa Wisata Tingkir Lor, kami siapkan wisata edukasi untuk belajar membuat cokelat tempe," tutup Ade.***

Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah