Network
MARAWATALK-Perkembangan peradaban Islam di nusantara dan dunia tak lepas dari besarnya peranan suatu pemerintahan atau kerajaan yang berkuasa sejak abad ke-7 masehi.
Banyak jejak sejarah yang bisa dicatatkan dan kokoh berdiri hingga saat ini, sebagian besar diantaranya tumbuh sebagai ikon penanda suatu daerah dan tak sedikit yang menjadi objek wisata religi hingga memberikan keberkahan bagi para pelaku UMKM di berbagai pelosok negeri.
Salah satunya seperti yang dikembangkan oleh Desa Wisata Kuin Utara yang berada di tepi Sungai Kuin Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang merupakan salah satu dari 75 desa wisata terbaik yang ditetapkan Menparekraf Sandiaga Uno dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Baca Juga: Silat Buayo Lalok Pessel, Tradisi Minangkabau Disegani Nyaris Ditelan Bumi
Desa wisata ini memiliki daya tarik yang kuat terutama terkait dengan wisata sejarah. Wilayah ini dulu dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di bawah Pemerintahan Kerajaan Banjar pimpinan Sultan Suriansyah.
Mengunjungi desa wisata ini, wisatawan dapat menelusuri dan napak tilas perjalanan kerajaan melalui sejumlah peninggalan sejarah yang hingga kini masih terawat dengan baik.
Salah satunya adalah Masjid Sultan Suriansyah, sebuah bangunan masjid yang telah berusia lebih dari 5 abad dibangun tahun 1526 dan merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan dengan berbagai ciri khas nusantara termasuk pola ruang yang mirip dengan Masjid Agung Demak.
Baca Juga: Silek Tradisi Minangkabau, Kearifan Lokal Warisan Kemegahan Adat Nusantara
"Masjid ini memiliki bentuk yang indah, karya seni juga kaligrafinya. Sebagai destinasi, masjid ini menghadirkan banyak aspek bukan hanya religi tapi juga kekayaan budaya dan kearifan lokal," kata Menparekaf Sandiaga Uno saat mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah di sela-sela kunjungannya ke Desa Wisata Kuin Utara, belum lama ini.
