JRC: Trauma Polarisasi dan Sinyal Dukungan Jokowi Ciptakan Kekuatan Besar
Selain itu, adanya trauma akibat polarisasi politik yang terjadi setelah Pemilihan umum (Pemilu) berakhir. Ini menimbulkan pilihan para pemilih nasionalis moderat berakhir pada Prabowo-Gibran yang dianggap dapat mencegah terjadinya polarisasi.
"Trauma yang cukup mendalam terhadap politik identitas, terutama pada momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, membuat segmen pemilih nasionalis berbondong-bondong mendukung Prabowo-Gibran yang peluangnya lebih besar untuk menang pada Pilpres 2024," katanya.
Para pemilih nasional moderat ini melihat adanya keberpihakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo dengan majunya Gibran sebagai wakil Prabowo.
Hal ini menghasilkan dukungan yang kuat untuk kubu Prabowo-Gibran hingga diprediksi dapat memenangkan Pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang.***
Dapatkan info PILPRES 2024 dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.