PILPRES 2024 Kecewa Pada Paslon Lawan Debatnya, Prabowo : Beri Data Yang Benar Jangan Menyesatkan Rakyat!

- 8 Januari 2024, 22:42 WIB
Tangkapan layar debat capres sesi ketiga pada Pilpres 2024
Tangkapan layar debat capres sesi ketiga pada Pilpres 2024 /Marawatalk/IST/


MARAWATALK- Prabowo Subianto merasa kecewa pada 2 Pasangan Calon (Paslon) lawannya saat debat, karena menyampaikan narasi yang cenderung keliru dan menyesatkan demi meraup keuntungan politik.

Kekecewaan tersebut diungkapkan Calon Presiden nomor urut 02 pada kedua Paslon diantaranya, Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo usai debat Capres yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu 7 Januari 2024 malam.

"Saya sedikit kecewa dengan kualitas, terutama narasi yang disampaikan Paslon lain menurut saya, mereka datanya banyak yang salah, keliru. Kedua masalah pertahanan mau dipakai sebagai bahan mencari poin politik," katanya.

Menurut Prabowo, terkait masalah rahasia pertahanan negara merupakan hal yang sakral, bahkan tidak dapat dibuka di depan umum oleh seorang pemimpin dan negarawan sekalipun.

"Menurut saya untuk negarawan tidak boleh. Pertahanan adalah sakral, dan tadi kalau tidak salah ada paslon lain yang mengatakan untuk pertahanan adalah bukan rahasia, saya kira ini sangat lucu dan tidak pantas bagi seorang pemimpin," katanya sambil menahan tawa.

Mantan menantu Soeharto itu juga menyinggung terkait anggaran Kementrian pertahanan yang dipertanyakan Paslon tersebut pada dirinya. Menurutnya, hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi, karena telah disahkan oleh Komisi I yang merupakan sejumlah perwakilan dari partai pengusungnya masing-masing.

"Yang aneh, baik Paslon 01 pengusungnya kan Nasdem, PKS dan PKB, kemudian Paslon 03 adalah PDI dan PPP mereka ada dalam Komisi I. Jadi, semua masalah anggaran, dibahas Komisi I DPR, diawasi diperiksa bolak balik dan disetujui," terangnya.

Selain itu, pertanyaan yang disampaikan Paslon tersebut katanya, merupakan teknik politik yang hanya meraup keuntungan pribadi. Ia juga meminta dalam perdebatan untuk tidak memberikan data yang menyesatkan, provokasi serta mangadu domba.

"Ini adalah teknik-teknik politik mencari angka, itu saya sampaikan. Yang pertama kalau kita tujuannya mengabdi, kita harus memberi data yang benar jangan menyesatkan rakyat dan jangan provokasi, jangan menghasut," tekannya.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x