Network
MARAWATALK--Suku Minangkabau merupakan salah satu kelompok penduduk terbesar di Indonesia yang dikenal mempertahankan adat istiadat yang menjadi kearifan lokalnya.
Ketika Beranjak dewasa, sebagian besar keturunannya merantau ke berbagai pulau di Indonesia, termasuk Jawa. Namun, kesatuan budaya Minangkabau sejak zaman dahulu memunculkan ritual adat yang sangat kental dan bertahan hingga saat ini.
Salah satunya tergambar jelas dalam film produksi Visinema Pictures, Onde Mande, seperti sebelumnya karya salah satu rumah produksi terkemuka ini memiliki visi progresif yaitu menambah perspektif dalam melihat berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Film Onde Mande, Trailer Dukungan Menparekraf Sarat Nuansa Minangkabau
Dikatakan Publicist Executive Visinema Pictures, Putri Aulia Faradina, pihaknya memiliki visi progresif yaitu menambah perspektif dalam melihat berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
"Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema juga didasarkan pada kedekatan pengalaman menonton masing-masing dan menjadikan film sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia.Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema juga didasarkan pada kedekatan pengalaman menonton masing-masing dan menjadikan film sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia," sebutnya.
Ia menyebutkan, framing adat Minangkabau yang mereka gambarkan antara lain budaya Tabuik, sebuah upacara yang sering dilakukan oleh masyarakat di kawasan Pariaman, Sumatera Barat. Ritual tersebut merupakan bagian dari peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram menurut penanggalan Islam.
Baca Juga: Indonesia Nyatakan Kepatuhan pada Kode Internasional untuk Perlindungan Wisatawan
"Pada acara puncak ada arak-arakan Tabuik bertingkat berakhir di pelabuhan kemudian digelindingkan ke laut lepas," ujarnya.
Berikutnya adalah Tradisi Bakaua atau Tolak Bala, ritual ini diselenggarakan di daerah pertanian ketika para petani datang ke ladang untuk memulai bercocok tanam. Orang-orang berbaris di sekitar sawah, membakar dupa dan berdoa pada saat yang sama untuk menghindari bencana dan penyembelihan sapi dalam perayaan.
