MARAWATALK-Sebanyak 56.288 jiwa warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), diperkirakan akan terdampak letusan Gunung Marapi jika status aktivitas vulkanik naik menjadi level IV atau Awas.
Pantauan Marawatalk, status aktivitas Gunung Marapi di Sumbar sudah berada pada level III atau siaga, saat ini warga yang berada di radius 4,6 km dari kawah gunung itu sudah melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang dinyatakan aman.
Dikutip dari laman group pesan singkat Whatsapp milik Palang Merah Indonesia (PMI) Sumbar, aktivitas gunung pada hari ini, Minggu 14 Januari 2024, dilaporkan masih terjadi letusan dan gemuruh beberapa kali dan memicu hujan abu vulkanik mengenai 8 nagari di sekitar kaki Marapi.
Baca Juga: SIAGA MARAPI Abu Letusan Ganggu Jarak Pandang Warga Bukittinggi, PMI: Kurangi Aktivitas Luar Rumah
Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi, Ahmad Jaiz, saat dihubungi pada Minggu 14 Januari 2024, menyebutkan bahwa kondisi kota yang berada cukup dengan dengan Gunung Marapi itu, saat ini kondisi udaranya sudah tercampur dengan abu vulkanik.
"Hal itu tentu akan berdampak pada kesehatan, sehingga kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar mengurangi aktivitas diluar rumah atau ruangan dan selalu menggunakan masker saat bepergian," sebutnya.
Ahmad Jaiz mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembagian masker gratis bagi para pengendara yang melintas yang dipusatkan di seputaran jalan lintas Jambu Aia dan beberapa titik lainnya.
Ini Daftar Daerah Siaga Gunung Marapi Berdasarkan Risiko Terdampak Erupsi
Berdasarkan assement yang dilakukan pihak pemerintah bersama PMI, sebanyak 8 nagari atau desa adat yang berada di sekitar Marapi diperkirakan akan mengalami dampak langsung, jika gunung api itu kembali meletus dengan status level IV atau awas.
Dampak yang ditimbulkan itu, mulai dari risiko luncuran awan panas, lahar, hujan batu dan kerikil yang berasal dari kawah dan hujan abu vulkanik dengan tingkat risiko terpapar gas beracun.
Berikut wilayah nagari yang diperkirakan terdampak langsung letusan gunung Marapi, yaitu:
- Nagari Sungai Pua dengan jumlah penduduk sebanyak 14.326 jiwa
- Nagari Sarik dengan jumlah penduduk 2.234 jiwa
- Nagari Padang Laweh dengan jumlah penduduk sebanyak 3.758 jiwa
- Nagari Batu Palano dengan jumlah penduduk sebanyak 2.981 jiwa
- Nagari Koto Tinggi dengan jumlah penduduk sebanyak 5.593 jiwa
- Nagari Candung Koto Laweh dengan jumlah penduduk 9.724 jiwa
- Nagari Lasi dengan jumlah penduduk 6.672 jiwa
- Nagari Bukik Batabuah dengan jumlah penduduk sebanyak 11.000 jiwa
Untuk mengatasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi tanpa bisa diprediksi, pihak pemerintah daerah melalui instansi dan lembaga terkait juga sudah membuka posko bersama di tiga titik, masing-masing:
- Nagari Sungai Pua
- Nagari Bukik Batabuah
- Nagari Batu Palano
355 Orang Warga di Zona Merah Sudah Diungsikan Sementara
Sementara itu, sebanyak 355 jiwa warga yang berada di kawasan zona merah atau 4,5 kilometer dari kawah gunung Marapi, dilaporkan sudah diungsikan ke tempat yang aman.
Warga yang diungsikan tersebut berasal dari 3 wilayah Kenagarian atau Desa Adat sekita Marapi, dengan rincian sebaran sebagai berikut:
- Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Candung, sebanyak 106 orang dari 31 Kepala Keluarga (KK) dari rumah dalam zona bahaya sebanyak 27 unit.
- Nagari Lasi Kecamatan Canduang, sebanyak 205 orang dari 66 KK dan jumlah rumah dalam zona bahaya sebanyak 51 unit.
- Nagari Sungai Puar Kecamatan Sungai Pua, sebanyak 26 orang dari 9 KK dan jumlah rumah dalam zona bahaya sebanyak 7 unit.
- Nagari Sariak Kecamatan Sungai Pua, sebanyak 18 orang dari 5 KK dengan jumlah rumah dalam zona bahaya sebanyak 5 unit.
Dapatkan info seputar SIAGA MARAPI dan informasi terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, Sumber Informasi Rakyat Minangkabau.***