Network
MARAWATALK-Sejumlah gunung api di Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas vulkano sehingga membutuhkan langkah mitigasi yang cepat, tepat dan akurat guna meminimalisir jumlah korban dan kerugian yang diderita jika gunung api itu sewaktu-waktu mengalami erupsi dahsyat.
Dari catatan redaksi Marawatalk Padang, dikutip dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Jumat 12 Januari 2024, setidaknya hingga saat ini 1 gunung api berstatus Awas, 4 gunung api berstatus Siaga dan 19 gunung api lainnya berstatus Waspada.
Secara keseluruhan, 2 diantaranya sedang menunjukkan aktivitas paling aktif masing-masing Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur dan Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Pihak PVMBG pun telah menerbitkan panduan mitigasi bagi pemerintah dan masyarakat di sekitar gunung api tersebut, salah satunya adalah mengosongkan area zona merah dan segera menyiapkan upaya evakuasi dan menentukan titik evakuasi jika erupsi terjadi sewaktu-waktu.
Khusus situasi Gunung Marapi di Sumbar, hingga hari ini sudah disiapkan sebanyak 3 titik evakuasi sebagai langkah antisipasi terhadap potensi erupsi Gunung Marapi yang statusnya telah dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak 9 Januari 2024.
"Kami siapkan 3 titik evakuasi bagi masyarakat yang berada di zona merah radius 4,5 kilometer dari puncak Marapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi," kata Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl di Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam, baru-baru ini.
3 titik evakuasi itu masing-masing berada di Nagari (Desa) Padang Laweh, Sungai Pua, dan Ampek Angkek yang memiliki jarak yang tergolong jauh dan relatif aman. Selain itu, juga disediakan lokasi penampungan di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Agam, dengan memanfaatkan sekolah-sekolah.
