"Kami hanya pasrah, kepungan air ada disekeliling rumah. Luapan air yang dipicu oleh hujan lebat sejak sorenya membawa puluhan kubik kayu gelondongan," ujar dia.
Potongan kayu menutupi jembatan
Akibatnya aliran air di bawah jembatan Panapa itu tersumbat oleh potongan-potongan kayu. Air meledak ke darat mencari jalannya dan menghantam rumah warga.
Tak ayal rumah yang ada di lokasi itu terendam banjir. Ketinggian air mencapai sepinggang sampai sedada orang dewasa diluar rumah. Daratan dalam sekejap berubah jadi danau.
Beruntung tidak ada korban jiwa. Tetapi korban materil sangat di rasakan warga. Kendaraan, perabot rumah tangga, pakaian dan isi rumah terendam air bercampur lumpur.
Sejumlah warga ada yang memaksakan menyelamatkan diri ke tempat aman usai air mulai susut karen khawatir banjir susulan kembali datang.
Sebagian warga tetap bertahan dalam rumah. Pasrah apa yang terjadi terutama warga yang tinggal di dekat jembatan Panapa itu.
"Saya sendiripun tidak tidur hingga Minggu (3/12) pagi karena takut banjir susulan," ucap Altas.
Baca Juga: PROFIL CALEG: Dedy Ihram, Caleg DPRD Dapil Pasaman Barat I dari PAN di Pemilu 2024
Minggu siang penanganan banjir baru di mulai
Minggu paginya air di luar rumah masih mengalir daras setinggi paha orang dewasa. Kami mulai berani keluar rumah melihat kondisi yang ada.