"Sederhana saja, kami mencoba mengemas kegiatan ini sebaik mungkin, yang penting pesannya sampai bahwa jadi Harimau Sumatera itu berat. Apalagi saat ini, dia harus menjaga kawasan hutan agar ekosistem terus seimbang dibawah ancaman,"ujar Adi.
Terpisah, Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Kawasan Konservasi TMSBK, Rinaldi Irwan menyebut jika setiap tahunnya TMSBK juga ikut serta memperingati Global Tiger Day.
Pengunjung yang datang diberi informasi umum tentang Harimau Sumatera dengan harapan juga ikut berperan melestarikan dan melindungi habitat satwa dilindungi itu.
"Tahun ini kita berkolaborasi dengan Yayasan Jejak Harimau Sumatera. Antusias pengunjung sangat baik. Disamping berfoto dengan Harimau dari balik kandang kaca. Pengunjung juga ikut menandatangani petisi jaga dan lindungi Harimau Sumatera. Ada juga orang asing yang ikut tanda tangan petisi tadi," tutup Rinaldi.
Baca Juga: BKSDA Sumbar Bekali 20 Orang Dokter Hewan Dalam Penyelamatan Harimau Sumatera
Jelang memperingati World Tiger Day (WTD), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar), mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi itu untuk selalu menjaga kelestarian Harimau Sumatera, spesies harimau terakhir di Indonesia.
"Indonesia sejatinya memiliki Harimau Bali, Harimau Jawa dan Harimau Sumatera. Namun saat ini hanya harimau sumatera yang tersisa, " ungkap Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, di Padang, Rabu (05/07).
Menurutnya, pada peringatan Hari Harimau Sedunia atau World Tiger Day (WTD) pada 29 Juli setiap tahunnya bisa menjadi momentum untuk kembali memperbarui upaya semua pihak untuk menyelamatkan populasi kucing raksasa itu dari ambang kepunahan.(***)