Network
MARAWATALK-Produksi air mineral dalam kemasan menjadi salah satu tren yang menarik untuk diulas, disamping besarnya kebutuhan masyarakat akan air minum berkualitas pun juga terjadi persaingan ketat setiap perusahaan dalam berpromosi di ruang publik.
Tak terkecuali di Pasaman Barat, Sumatera Barat, penjualan air minum dalam kemasan tersebut juga mengalami pertumbuhan cukup pesat, dengan hadirnya beberapa brand lokal yang turut mengiringi persaingan para produsen raksasa seperti AQUA dan Le Minerale.
Dikutip dari Antara, produksi air minum kemasan per tahun 2022 telah mencapai 30 miliar liter dengan nilai penjualan sebesar 48 triliun Rupiah.
Baca Juga: Info Loker: PMI Sumbar Rekrut Staf Rekam Medis
Dari tiga segmen air kemasan bermerek, penjualan air minum kemasan botol tercatat sebesar 22,6 triliun Rupiah, disusul dengan air minum kemasan galon sebesar 20,1 triliun Rupiah, dan air minum dalam kemasan gelas sebesar 4,8 triliun Rupiah.
Hingga tahun 2022, telah tercatat 900 perusahaan air minum kemasan di seluruh Indonesia, dengan Danone-AQUA menguasai 55% pasar, dengan penjualan air minum dalam kemasan Danone-AQUA menguasai pasar 64% atau senilai 14,1 triliun Rupiah.
Statistik industri menyebutkan terdapat sekitar 1,17 Miliar Galon yang beredar di pasar setiap tahunnya. Saat ini, 80% dari galon bermerek yang beredar di pasar merupakan galon kemasan dengan tipe plastik Polycarbonates (PC), sedangkan sisanya merupakan galon kemasan plastik dengan tipe Polyethylene terephthalate (PET).
Dikatakan sumber lain, khusus Le Minerale, mereka menciptakan layanan maksimal dengan membuat galon sekali pakai, hal itu membuat galon Le Minerale lebih praktis dan higienis dan tentu saja dibanderol lebih murah dengan model galon diciptakan khusus hingga tidak bisa ditiru.
Baca Juga: Truk Sawit Over Tonase Diduga Penyebab Kerusakan Ruas Jalan di Pasbar
