SUMBAR HARI INI Melalui Program Livelihood PMI, Petani di Pasbar Mampu Produksi Pestisida Berbahan Nabati

- 28 Desember 2023, 22:56 WIB
Pestisida berbahan alami yang diproduksi para petani peserta program Livelihood PMI di Nagari Tabek Sirah Kecamatan Talamau, Pasaman Barat (Pasbar) Sumbar
Pestisida berbahan alami yang diproduksi para petani peserta program Livelihood PMI di Nagari Tabek Sirah Kecamatan Talamau, Pasaman Barat (Pasbar) Sumbar /Marawatalk/Rully Firmansyah/

 

MARAWATALK-Kelompok masyarakat petani di Nagari Tabek Sirah Kecamatan Talamau di Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar), saat ini telah mampu memproduksi pestisida alami berbahan nabati sebagai bentuk upaya menekan biaya produksi pasca terdampak gempa 6,2 SR pada 25 Februari 2022 lalu.

Kepala Markas PMI Pasaman Barat, Rida Warsa STP, pada Kamis 28 Desember 2023, menyebutkan kemampuan para petani di daerah itu berkembang setelah mengikuti program livelihood atau keberlangsungan hidup dari Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan Spanish Red Cross (SRC: Palang Merah Spanyol-red) yang difasilitasi oleh International Federation of Red Cross (IFRC).

"Pada program tersebut para petani yang pada gempa 2022 sempat terdampak secara ekonomi, dibantu untuk kembali memulihkan kehidupan mereka yang banyak terlilit hutang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari," ungkapnya.

Baca Juga: SUMBAR HARI INI Realisasi Program Livelihood II Pasca Gempa di Pasbar, PMI: Budidaya Tebu dan Ubi jadi Pilihan

Rida menyebutkan, kondisi harus berhutang itu dipicu oleh adanya kebutuhan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak, sementara lahan pertanian mereka pun ikut terdampak karena ada beberapa infrastruktur irigasi pertanian yang juga mengalami kerusakan.

Kondisi sulit tersebut semakin diperparah oleh keharusan untuk tetap melanjutkan hidup dengan segala biaya kebutuhan harian, kebutuhan sekolah anak serta permodalan usaha yang harus dipenuhi dengan cara berhutang ke rentenir berkedok koperasi yang cukup banyak beredar ditengah masyarakat luas.

"Sehingga dibutuhkan sebuah program berkelanjutan yang mampu memberikan efek peningkatan pendapatan hasil produksi pertanian sehingga kehidupan ekonomi dapat dipulihkan secara berangsur, salah satunya dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian," ulasnya.

PMIBaca Juga: 70 Persen Warganya Putus Sekolah, Ini Profil Singkat Kampung Tonang Udang Penerima Program 'Livelihood' PMI

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah