MARAWATALK-Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan Spanish Red Cross (SRC) segera meluncurkan bantuan program 'livelihood' kepada masyarakat terdampak bencana gempa di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat.
Dijadwalkan, pelaksanaan program yang merupakan rangkaian penanganan kebencanaan yang menunjuk PMI Pasbar sebagai pengendali kegiatan itu, mulai dilaksanakan secara bertahap pada minggu kedua November 2023, kata Kepala Markas PMI setempat, Rida Warsa STP.
"Kami sudah melakukan assesmen awal terhadap 3 Nagari atau Desa Adat calon penerima bantuan program 'livelihood' sebagai dasar untuk menyusun rencana aksi yang akan dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapannya," sebut Rida, dalam keterangannya, Senin 30 Oktober 2023.
Baca Juga: PMI Pasbar Segera Salurkan Bantuan 'Livelihood' Tahap II Bagi Korban Gempa
Rida menjelaskan, assesmen dilakukan menggunakan sistem 'Vulnerability and Capacity Assessment(VCA)' atau Asesmen Kerentanan dan Kapasitas bagi kelompok masyarakat sasaran dengan metoda Participatory Rural Appraisal (PRA), sebuah metoda pendekatan pembangunan yang sesungguhnya berbasis pada keterlibatan masyarakat secara menyeluruh mulai dari studi awal, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Dengan demikian, lanjutnya, paket bantuan livelihood yang diberikan benar-benar sudah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masyarakat penerima manfaat dan akan berbanding lurus dengan naiknya kualitas hidup masyarakat sebagai dampak positif yang menjadi tujuan program tersebut.
Salah satunya adalah Kampung Tonang Udang Jorong Benteng, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, yang berada jauh dari pusat keramaian dengan ketersediaan faasilitas umum yang sangat terbatas.
"Dikampung itu hanya ada 1 orang sarjana dan 10 orang lulusan SLTA sederajat dan 70 persen sisanya adalah masyarakat putus sekolah," ujarnya.