Sementara itu dari hasil penelusuran Marawatalk, rumah-rumah bantuan yang yang hampir seluruhnya dikerjakan oleh pihak aplikator atau jasa pihak ketiga mitra BNPB, banyak yang tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis yang mereka tawarkan kepada masyarakat.
Lubang galian pondasi rumah dan beberapa pemakaian matrial diduga telah digelembungkan demi meraup keuntungan besar pada proyek bantuan rumah warga tahan gempa.
Dari total Rp50 juta per unit, patut diduga nilai rumah yang diterima masyarakat hanya berkisar pada angka Rp35 juta sampai Rp40 juta saja dan sisanya 'dijadikan keuntungan' oleh oknum perusahaan aplikator yang justru menggunakan jasa sub kontrak melalui perusahaan lain dalam pelaksanaannya.
Meskipun sempat berhembus kabar bahwa dugaan penggelembungan dana itu sudah ditangani pihak penyidik Kejaksaan Negeri setempat, namun perkaranya seolah 'dipendam' begitu saja tanpa adanya penjelasan lebih lanjut kepada publik.***Refdinal
Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.