Network
MARAWATALK - Ada beberapa faktor penyebab seseorang terpapar paham radikalisme dan terorisme sehingga perlu rasanya mencegah maraknya aksi ini yang ada di wilayah masing-masing demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Faktor tersebut yaitu pemahaman agama yang tidak sempurna, kemiskinan, kesenjangan sosial, rasa putus asa, anti demokrasi, kurangnya edukasi, empati yang berlebihan akibat medsos di dalam dan luar negeri dan merebaknya arus globalisasi.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polisi Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Pol Dwi Sulistyawan, pada Selasa 31 Oktober 2023 di Mapolda Sumbar.
"Mari kita semua bahu-membahu untuk mencegah maraknya aksi terorisme, radikalisme dan intoleransi yang ada di wilayah kita masing-masing demi menjaga keutuhan 4 pilar kebangsaan Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," kata Kombes Dwi.
Baca Juga: Survei SSGI Tahun 2022 Angka Stunting di Pasbar Tertinggi di Sumbar
Seruan tegas
Untuk itu, Polda Sumbar dengan tekad kuat dalam menjaga keamanan dan stabilitas provinsi, telah mengeluarkan seruan tegas kepada masyarakat untuk menjauhi paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
"Upaya ini dilakukan sebagai langkah proaktif untuk mencegah potensi ancaman keamanan yang berkaitan dengan ideologi ekstrem dan kekerasan," ujar dia.
Pihaknya menegaskan, pentingnya kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menghadapi potensi paham radikalisme. Dia juga menekankan, bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam mendeteksi dan melaporkan tanda-tanda potensi radikalisme dan terorisme.
"Imbauan ini tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk memelihara kerukunan dan toleransi di masyarakat Sumatera Barat yang beragam," jelas Kabid Humas Polda Sumbar itu.
