IN FOKUS Satelit LAPAN-A2 BRIN Karya Anak Negeri Mampu Membantu Proses Komunikasi di Wilayah Bencana

- 27 Maret 2024, 22:59 WIB
Satelit LAPAN-A2 yang dikembangkan Badan Riset Nasional (BRIN), satelit ini mampu mengatasi kesulitan akses komunikasi di daerah terdampak bencana
Satelit LAPAN-A2 yang dikembangkan Badan Riset Nasional (BRIN), satelit ini mampu mengatasi kesulitan akses komunikasi di daerah terdampak bencana /Marawatalk/Info Publik/


MARAWATALK - Kabar gembira datang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sukses mengoperasikan Satelit LAPAN-A2 yang merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh Pusat Riset Teknologi Satelit lembaga tersebut.

Banyak pihak menilai, pengoperasian satelit itu akan memberikan kontribusi dalam pemantauan wilayah Indonesia dengan membantu proses komunikasi untuk daerah-daerah yang dilanda bencana.

Dikutip dari laman Info Publik, pada Rabu 27 Maret 2024, Satelit LAPAN-A2 telah diluncurkan pada 28 September 2015 dari Sriharikota, India yang dioperasikan melalui Mission Control Center (MCC) Stasiun Bumi Rancabungur Bogor.

Satelit tersebut menggunakan teknologi Voice Repeater (VR) dan Automatic Packet Reporting System (APRS).

Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wahyudi Hasbi mengatakan bahwa VR dan APRS merupakan muatan atau payload yang digunakan dalam menjalankan misi komunikasi satelit.

Kedua muatan ini dikatakannya dapat membantu proses komunikasi darurat di daerah bencana ketika komunikasi terestrial terputus, sehingga dapat membantu proses komunikasi ke wilayah terdampak bencana.

"Melalui muatan VR, satelit LAPAN-A2 dapat digunakan para amatir radio dalam mengirimkan pesan suara. Sementara melalui muatan APRS, operator satelit dapat mengirimkan pesan singkat dalam bentuk teks (seperti SMS) kepada para amatir radio. Selain itu, data lain yang dapat dikirimkan dapat berupa foto/gambar," ujar Wahyudi.

Baca Juga: IN FOKUS Wujudkan Mudik Asyik, Polri Kerahkan 155 ribu personel selama Operasi Ketupat 2024

Hadir Sebagai ke 86 Dunia, Ini Nama Seri Satelit LAPAN-A2

Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN brin.go.id

Baca Juga: IN FOKUS Dari Perhelatan Hari Meteorologi Dunia 2024: Semangat Baru Pasaman Menuju Destinasi Wisata Unggulan

Satelit LAPAN-A2 memiliki nama seri IO-86, yang bermakna Indonesian OSCAR (Orbiting Satellite Carying Amateur Radio) ke-86 di dunia.

Voice Repeater IO-86 memiliki keunggulan yakni dapat diakses menggunakan HT kecil standar sehingga memudahkan saat digunakan pada situasi darurat. Pemancar balik LAPAN-A2 memiliki daya pancar 5watt yang cukup besar.

Sementara sinyal balik dari satelit bisa diterima oleh antenna rubber duck bawaan HT standar.

"Jangkauan komunikasi satelit ini lebih dari 4.500 km. Hal tersebut memungkinkan pengguna amatir radio di Indonesia untuk berkomunikasi dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Srilanka, hingga Jepang dan China," ulasnya.

Dikatakan, Satelit IO-86 yang dikembangkan oleh BRIN tersebut dapat diakses melalui frekuensi 145.825mhz untuk APRS sedangjan untuk VR diakses dengan frekuensi 145.880mhz (Uplink) dan 435.880mhz (Downlink).

Baca Juga: IN FOKUS Stok Beras Nasional Aman Hingga 3 Bulan Kedepan, Kementan RI: Pengaruhi Upaya Penurunan Harga

Penggunaan Satelit LAPAN-A2 Sudah Diuji di Gempa Lombok dan Tsunami Palu

Gempa Lombok yang terjadi Agustus 2018 lalu.
Gempa Lombok yang terjadi Agustus 2018 lalu.

Baca Juga: MUDIK ASYIK Atasi Cuaca Ekstrem Libur Lebaran 2024, Ini Opsi BMKG bersama BRIN dan TNI AU

Wahyudi menjelaskan, peran satelit IO-86 salah satunya adalah pada saat gempa bumi di Lombok dan Tsunami di Palu pada beberapa tahun yang lalau, satelit LAPAN-A2 (IO-86) diaktifkan untuk membantu komunikasi antar relawan penanganan bencana.

Semua pengguna radio amatir bisa menggunakannya. Hal ini dikarenakan jangkauan komunikasi satelit yang luas sehingga para relawan dapat berkoordinasi dengan daerah-daerah lainnya.

"Satelit hasil kolaborasi dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) ini memungkinkan menjangkau seluruh pengguna radio amatir di Indonesia. Melalui cara ini ORARI dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Tim SAR guna mencari jalur evakuasi alternatif atau pengiriman bantuan," tuturnya.

Wahyudi menuturkan, teknologi satelit sebagai teknologi tinggi yang sulit diakses oleh masyarakat untuk dapat ditinjau kembali, karena saat ini masyarakat dari berbagai kalangan dapat mengakses satelit LAPAN-A2.

BRIN dan ORARI teah beberapa kali melakukan Bimbingan Teknis Komunikasi Satelit kepada para siswa, komunitas, organisasi maupun masyarakat umum. Bimtek dilakukan di berbagai daerah dan beberapa event seperti JOTA JOTI (Jamboree On The Air – Jamboree On The Internet) bagi para anggota Pramuka.

"Hingga saat ini IO-86 masih digunakan saat terjadi bencana di Indonesia dan digunakan untuk berlatih komunikasi kebencanaan sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana. Latihan ini dilakukan bersama dengan ORARI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana," tutup Wahyudi.***

Dapatkan Info Seputar Sumatera Barat dan Nasional hanya di padang.pikiran-rakyat.com, Sumber Informasinya Rakyat Minangkabau

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x