Baca Juga: BERITA BUMI Hadapi Ancaman Tsunami, BMKG Ajak Negara di Samudera Hindia Perkuat Kolaborasi
Lalu sejak kapan orang-orang Cina di Air Bangis?
Namun yang pastinya mereka ikut mengambil bagian dalam perdagangan. Jumlahnya mulai bertambah seiring dengan terbentuknya cabang Pemerintahan Hindia Belanda di Air Bangis.
Mereka awalnya adalah pedagang biasa, namun karena keuletan dalam menekuni bisnis banyak yang berhasil dan menjadi pengusaha besar.
Lalu bagaimana perkembangannya? Sumber-sumber tempo doeloe yang dirangkum oleh Poestaha Depok berdasarkan sumber primer seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sejarah orang Tionghoa di Indonesia selalu menarik perhatian.
Orang-orang Tionghoa cenderung tinggal di perkotaan. Mengapa menjadi perhatian, karena orang Tionghoa mudah dibedakan dengan yang lainnya sejak era VOC.
Mereka bertempatkan tinggal di wilayah kampement tersendiri. Orang-orang Tionghoa pada era Pemerintah Hindia Belanda ke Sumatra termasuk pantai barat Sumatra menyebar (migrasi) dari Singapoera dan Penang.
Jumlah orang China di pantai barat Sumatra semakin banyak seiring dengan semakin berkembangya perkebunan di Sumatra Timur (sejak 1870). Orang-orang China yang telah lama menetap di Batavia juga secara perlahan-lahan banyak yang merantau ke pantai barat Sumatra (termasuk di Air Bangis).
Baca Juga: Solsel Naik 12 Peringkat pada MTQ Sumbar 2023
Awal Orang Cina di Air Bangis
Pada tahun 1850 terdapat satu keluarga Cina di Air Bangis. Satu keluarga Cina di Air Bangis ini terkesan terpencil sendiri. Karena orang-orang Cina di Residentie Padangsche Benelanden hanya terkonsentrasi di Padang dan Pariaman.