MARAWATALK - Adanya keriuhan di ruang publik tentang aktifnya sesar Sumatera yang dapat memicu peristiwa gempa bumi dengan potensi kerusakan cukup signifikan, cukup membutuhkan perhatian para pemangku kebijakan tentang pentingnya perencanaan mitigasi kebencanaan yang harus dituangkan dalam bentuk dokumen serta regulasi yang memadai.
Bahkan baru-baru ini, Badan Meteorologi. Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga kembali mengingatkan masyarakat, khususnya di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk selalu menyiapkan langkah mitigasi dan mewaspadai ancaman Sesar Sumatera.
"Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa Sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Pasaman, dikutip dari laman Antara, Minggu 7 April 2024.
Menurutnya, selama ini hampir semua pihak lebih banyak mengetahui atau fokus pada upaya mitigasi ancaman gempa megathrust yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, dan kurang memperhatikan ancaman gempa yang bersumber di darat akibat Sesar Sumatera atau patahan Sumatera yang kapan saja bisa terjadi, serta berpotensi menimbulkan dampak kerusakan parah.
Rahmat menjelaskan apabila terjadi gempa bumi yang bersumber di darat, diprediksi tidak membutuhkan magnitudo besar, namun menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.
"Jadi, tidak perlu besar magnitudonya. Magnitudo 6 saja sudah cukup merusak," ujarnya.
Melewati 6 Daerah di Sumbar, Posisi Sesar Sumatera Memanjang dari Lampung hingga Aceh