Masyarakat Harus Tahu, Kental Manis Bukan Susu dan Bukan Kategori Konsumsi Balita

- 24 September 2023, 22:57 WIB
Ilustrasi orang tua sedang memberikan kental manis bagi Balita (gambar iStock)
Ilustrasi orang tua sedang memberikan kental manis bagi Balita (gambar iStock) /MARAWATALK/ Kiki Julnasri Priatama /

MARAWATALK - Fakta komposisi kental manis yang mengandung lebih banyak gula daripada kandungan susunya perlu terus disosialisasikan.

Sebab, bila masyarakat tidak teredukasi dengan baik, kesalahan konsumsi susu oleh anak terutama balita akan terus terjadi. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Dalam penelitian bersama yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) ditemukan masih banyak orang tua yang memberikan kental manis.

Para orang tua memberikan sebagai minuman susu untuk balita bahkan sebagai pengganti ASI pada anak dibawah 1 tahun, yang disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan kegunaan produk kental manis.

Baca Juga: Koordinasi Lemah, Ini 4 Fakta Buruknya Penanganan Bencana di Pasaman Barat

Penelitian bertajuk “Penggunaan Kental Manis pada Masyarakat Marjinal dan Dampaknya Terhadap Status Kesehatan Balita yang dilakukan di 3 wilayah, yaitu Banten, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan pada Mei hingga Juni 2023 dan melibatkan total 3000 responden.

Ketua tim penelitian Prof. Dr. Tria Astika Endah P, S.K.M., M.K.M, yang sekaligus guru besar ilmu gizi di Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengatakan, pemilihan ketiga wilayah sebagai locus penelitian berdasarkan beberapa faktor diantaranya tingkat kemiskinan, akses kesehatan dan informasi tentang kesehatan.

“Masyarakat marjinal, atau masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah dan masyarakat yang kesulitan akses informasi adalah kelompok yang rentan terhadap kesalahan konsumsi kental manis ini,” jelas Tria.

“Mungkin mereka terinformasi, tapi tidak paham, lalu tetap memberikan kental manis untuk anak. Atau memang karena alasan ekonomi, memberikan kental manis karena lebih ekonomis, padahal ada jenis pangan lain yang memiliki kandungan nutrisi lebih baik dan juga ekonomis dan mudah di dapat masyarakat,” lanjut dia.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x