Gandeng emak-emak, Ex Komisioner KPU Solok Selatan Pasarkan Kerupuk Jengkol hingga luar Sumbar

8 September 2023, 09:57 WIB
Kerupuk jenkol produksi emak-emak di Solok Selatan, Sumatera Barat /Marawatalk/Jefli Bridge/

 

MARAWATALK-Tak lagi menjadi salah seorang anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), tak menjadikan mantan komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Sastria Nofrita, berhenti memberikan pengabdiannya sebagai anak bangsa.

Usai berkutat dengan kesibukan melaksanakan tahapan Pemilu seperti selama ini, ia pun banting setir memilih mengembangkan bisnis UMKM dengan memasarkan Kerupuk Jengkol hingga keluar Sumbar dengan memberdayakan Ibu Rumah Tangga (IRT) di daerah itu.

"Sebetulnya ini sudah dipersiapkan sebelum berakhirnya masa kerja di KPU Solok Selatan, 15 Juni 2023 dan mulai aksi pada 16 Juni 2023," kata Sastria Nofrita.

Baca Juga: Bukan Yogurt, Inilah Dadiah Fermentasi Susu yang Jadi Tradisi Budaya Minangkabau

Sudah tiga bulan berjalan, lanjutnya, produksi usaha rumahan kerupuk jengkol yang dirintisnya sudah dipasarkan ke luar Sumbar. "Alhamdulillah, permintaan pasar di Bandung, Bekasi, Jakarta, Batam dan beberapa daerah di Sumbar," ujar dia.

Wanita yang akrab disapa Rita ini mengaku usaha ini dilakoninya berawal dari cara berfikir yang mengadopsi salah satu hadits bahwa manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat.

"Salah satu model kebermanfaatan itu bisa juga dengan membuka usaha yang bisa menyerap banyak pekerja," sebutnya.

Pekerjaan pengelolaan jengkol menjadi kerupuk ini menurut Rita dengan melibatkan para IRT.

"Ketika ibu-ibu rumah tangga bekerja dari rumahnya dan membantu kepala keluarga untuk menambah pemasukan keluarga demi keberlanjutan roda ekonomi. Insyaa Allah akan mengalir juga pahala- pahala untuk yang membuka usaha," katanya.

Sesuai falsafah Minangkabau, hidup ini tak ada rotan akarpun jadi. "Kemanapun terbuang tetap bisa hidup dengan izin Allah," tambahnya.

Baca Juga: Kelezatan Kuliner Minangkabau: Eksplorasi Makanan Tradisional yang Memikat

Bahan baku berkualitas jadi Kunci Sukses Utama

Dilanjutkan Rita, saat ini ada sekitar 5 orang IRT yang dilibatkan untuk membuat kerupuk jengkol miliknya. Dan untuk pengadaan bahan baku dibeli dipasar.

Namun, agar mendapatkan bahan baku yang bagus untuk diolah membuat kerupuk jengkol ditemui beberapa relasi yang berprofesi sebagai penjual jengkol.

"Kita lakukan kerjasama untuk pengadaan jengkol. Kadang ada juga jengkolnya beli sendiri ke pasar," katanya.

Kemudian, imbuhnya, setelah jengkol tersedia beru diolah oleh IRT itu untuk membuat kerupuk. Setelah jadi kerupuk yang sudah kering baru dipasarkan.

"Pemasaran selain dilokasi warung kerupuk jengkol di Lundang Jaya Kecamatan Sungai Pagu," sebutnya.

Terkait hasil produksi, pihaknya mengaku tergantung ketersediaan bahan baku yang telah dipesan.

Baca Juga: Alami Kelangkaan! Hijaunya Telur Itik Diburu Pelaku UMKM Layaknya Pecahan 50 Ribu

"Bahan bakunya ada yang 10 sukat (20 liter) kadang ada yang 20 sukat atau lebih sekali pesan bahan bakunya. Kita pakai hitungan sukat atau dalam satu sukat setara 2 liter air," ulas dia.

Diakuinya dalam 1 sukek jengkol biasanya dapat 8 ons kerupuk jengkol dengan kualitas jengkol yang bagus. "Sedangkan harga jual rata-rata sekitar Rp150 ribu per kilogram kerupuk jengkol," paparnya.

Ia mengatakan, untuk lima orang IRT yang mengolah ini pihaknya membayar setiap 1 sukat dengan harga Rp25 ribu kepada emak-emak yang diberdayakan tersebut.

Menariknya, bahkan ada IRT yang mampu mengolah 4 sukat dalam sehari. "Berarti sudah bisa punya penghasilan Rp100.000 dari rumah mereka sembari mengurus rumah," terang dia.*** Jefli Bridge

Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.

Editor: Irfansyah Pasaribu

Tags

Terkini

Terpopuler