MARAWATALK- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, melansir bahwa kerugian akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah setempat rentang 7 hingga 8 Maret 2024 mencapai angka Rp1 triliun.
"Nominal itu berdasarkan data yang sudah masuk dan dianalisis yang terdiri dari kerugian aset daerah dan harta benda masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska di Painan, 24 Maret 2024.
Mawardi menjelaskan cakupan kerugian akibat bencana mulai dari infrastruktur diantaranya kerusakan jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, fasilitas air minum. Selain itu, juga terdapat kerugian harta benda masyarakat seperti, rumah, ternak, lahan pertanian, tambak, dan lainnya.
Mawardi mengatakan, besaran kerugian diketahui saat rapat evaluasi tanggap darurat tahap I dan sejumlah langkah kegiatan untuk masa tanggap darurat tahap II.
Tanggap Darurat Diperpanjang Karena Butuh Penanganan
Sementara,Bupati Rusma Yul Amar menyebutkan, terkait perpanjangan masa tanggap darurat kembali diperpanjang karena fakta dilapangan bahwa para korban masih butuh penanganan.
"Masih ada 4 orang lagi yang masih hilang, rumah-rumah penduduk yang belum bisa didiami karena material atau sedimen banjir masih belum tertangani, dan proses pendataan yang terus dilakukan" jelas bupati disela rapat tanggap darurat.
Menurutnya, perpanjangan masa tanggap darurat sehingga proses rehabilitasi dan rekontruksi dapat dilakukan dengan segala sumberdaya yang ada.