MARAWATALK-Pondok Pesantren (Ponpes) Sumatera Thawalib Parabek di Bukittinggi-Agam tengah gencar menggalakkan program 1000 Da'i di wilayah pendidikan setempat. Program yang telah terbukti berhasil dalam membentuk generasi penceramah yang berdedikasi, terutama dalam penyebaran syiar Islam itu, memasuki tahap keempat pencapaian.
Berdasarkan pandangan tersebut, Bupati Agam Andri Warman menegaskan bahwa program ini memiliki relevansi yang sangat signifikan dan memberikan kontribusi luar biasa, terutama dalam pembentukan karakter, pemberian pengetahuan agama pada pelajar, dan persiapan generasi penerus untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Program 1000 Da’i ini adalah pendidikan non formal yang diharapkan bermanfaat bagi para pemuda yang akan menjadi generasi penerus kedepannya dalam tatanan kemasyarakatan," ucap bupati disela acara wisuda angkatan keempat program tersebut, Sabtu 24 Februari 2024.
Andri Warman: Ponpes Mainkan Peranan Vital Perjuangkan Intelektual
Baca Juga: MALAM NISFU SYA'BAN Berikut Amalan Utama dan Kaifiyah Meraih Keberkahannya
Menurut Bupati Andri Warman, keberadaan pondok pesantren memainkan peran vital sebagai sarana pembentukan dan kelanjutan perjuangan intelektual ulama, dengan tujuan utama untuk menjaga, merawat, memperluas, dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang bersumber dari haluan ahlussunnah wal jamaah. Hal ini diyakini akan membentuk karakter generasi muda secara holistik.
Bupati meminta agar pelajar maupun peserta yang telah diwisuda ilmu dan pengetahuan yang didapat selama pelatihan, dapat dimanfaatkan dan berguna dalam kehidupan bermasyarakat.
"Semoga dengan adanya pengkaderan yang berkelanjutan ini, khususnya dalam menghasilkan para Da’i, diharapkan bisa mengharumkan nama Kabupaten Agam, sehingga keberadaannya dapat bermanfaat oleh seluruh lapisan masyarakat," harapnya.