Tak Seperti di Pasaman Barat, Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur Sudah Direlokasi ke Rumah Khusus

- 15 Oktober 2023, 11:16 WIB
Kondisi proses belajar mengajar pasca Gempa Talamau di SD Negeri 26 Nagari Timbo Abu, Kecamatan Talamau, yang sempat belajar di tenda saat itu
Kondisi proses belajar mengajar pasca Gempa Talamau di SD Negeri 26 Nagari Timbo Abu, Kecamatan Talamau, yang sempat belajar di tenda saat itu /MARAWATALK/ Irfan/



MARAWATALK-Penyelesaian masalah bantuan bagi masyarakat terdampak gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, tampak masih akan menempuh jalan panjang dengan ketidaksiapan para pengendalinya baik secara moral maupun dukungan teknis lainnya.

Hal itu terlihat dengan masih belum terlihat kejelasan langkah yang akan dilakukan akibat gagal pahamnya sejumlah oknum pejabat di daerah itu tentang segala aturan yang berlaku.

Situasi terakhir berdasarkan pantauan wartawan, diduga sudah ada upaya oleh beberapa oknum pihak terkait secara berjenjang, untuk berupaya mengambil manfaat dari program bantuan tersebut melalui sejumlah aplikator yang terkesan 'direstui' dengan membuat aturan tambahan sepihak sehingga mempersulit untuk pihak aplikator lainnya oleh para oknum pejabat pengendali kegiatan.

Baca Juga: BNPB Tuntut Pedomani Aturan, Pemkab Pasbar: Korban Gempa Minta Hak Tanpa Aturan

Berbeda dengan fakta di Pasaman Barat, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan sejumlah rumah khusus untuk masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada tahun 2022 lalu.

Dikutip dari laman https://pu.go.id/, pada Minggu 15 Oktober 2023, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menerangkan pihaknya berupaya agar proses penanganan pasca bencana alam bisa ditangani dengan cepat dan tepat dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Hal itu diperlukan agar masyarakat terdampak bisa segera pindah dan tidak terlalu lama tinggal di hunian sementera.

“Pembangunan rumah khusus pasca bencana ini merupakan langkah cepat pemerintah untuk membantu masyarakat agar bisa segera tinggal di hunian layak. Kami berharap masyarakat yang direlokasi bisa merawat berbagai fasilitas yang ada dan menghuni rumah serta bangkit meningkatkan perekonomian bersama keluarga,” harapnya.

Baca Juga: Hasil Verifikasi Bantuan Gempa di Pasbar, 209 Unit Rumah Rusak Berat Turun Status

Sementara itu, perwakilan dari Bagian Logistik PT Brantas Abipraya (Persero) Usman menyatakan, pihaknya bersama Kementerian PUPR langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Cianjur untuk lokasi relokasi warga.

“Saat ini PT Brantas Abipraya telah menyelesaikan dua tahap relokasi masyarakat terdampak bencana yakni di Perumahan Bumi Sirnagalih Damai sebanyak 200 unit dan Perumahan Vila Mande Lestari sebanyak 151 unit. Fasilitas tempat ibadah, balai warga, jalan lingkungan, saluran air serta saluran air bersih PDAM dan penerangan jalan dengan solar cell sudah ada dan seluruh unit sudah dihuni oleh warga yang telah didata oleh Pemda setempat,” ulasnya.

Masyarakat Korban Gempa di Cianjur mengaku senang sudah huni rumah baru

Selesai dibangun, masyarakat terdampak bencana Cianjur senang direlokasi ke rumah khusus
Selesai dibangun, masyarakat terdampak bencana Cianjur senang direlokasi ke rumah khusus Kementerian PUPR

 

Masyarakat terdampak bencana gempa bumi Cianjur yang direlokasi dari zona merah merasa senang bisa pindah ke perumahan yang dibangun oleh Kementerian PUPR. Mereka menilai rumah khusus yang dibangun di Perumahan Vila Mande Lestari dan Perumahan Bumi Sirnagalih Damai memiliki kualitas yang baik serta fasilitas umum yang lengkap sehingga dapat tinggal dengan nyaman bersama keluarga.

Salah seorang warga yang menghuni Perumahan Vila Mande Lestari, Bambang Bayu Saketi (60 tahun) menyatakan, dirinya bersama keluarga kini merasa tenang karena sudah dapat menempati rumah khusus yang telah dibangun. Menurutnya, rumah yang dibangun di belakang Kantor Kecamatan Mande tersebut memiliki kualitas yang bagus dan fasilitas yang lengkap.

“Alhamdulillah kami bisa pindah ke rumah ini. Rumahnya lebih bagus daripada rumah kami yang dulu dan fasilitasnya juga lengkap ada masjid, balai warga dan jalan lingkungan yang rapi sehingga kami bisa tinggal dengan nyaman,” ujarnya.

Baca Juga: Dana Bantuan Tersandera Aturan? Hingga Nasib Pelajar dan Petani Pasca Gempa Talamau

Bambang mengaku sebelumnya dirinya sempat tinggal di hunian sementara di Kecamatan Cuganeng yang menjadi lokasi patahan gempa bumi sehingga rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni kembali.

“Setelah didata oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dan menunggu beberapa bulan untuk penyelesaian pembangunan rumah akhirnya kami sekarang bisa pindah ke sini. Terimakasih Pak Presiden Jokowi dan Kementerian PUPR yang bergerak cepat membantu kami untuk bisa bangkit kembali pasca gempa bumi,” sebutnya.

Hal senada juga disampaikan Ahmad Dedi Mustofa (57 tahun), warga yang direlokasi ke Perumahan Bumi Sirnagalih Damai di Kecamatan Cilaku. Ahmad kini pindah ke perumahan tersebut dan bisa menikmati kehidupan normal seperti biasa dengan bekerja sebagai petani.

“Terus terang kami lebih nyaman direlokasi ke Perumahan BSD ini karena lokasinya juga cukup ramai dan tidak jauh dari pusat kota. Di sekitar perumahan ini juga banyak fasilitas pendidikan sehingga anak-anak bisa pindah sekolah ke tempat baru," tandasnya.

Warga lainnya, Doni menambahkan, kehidupan sosial dan perekonomian warga di Perumahan BSD tersebut juga mulai menggeliat. Banyak warga yang membuka warung kelontong dan usaha lainnya untuk menambah penghasilan sehari-hari.

"Saya membuka warung makanan ringan dan air dalam kemasan di perumahan ini. Alhamdulillah lumayan laris karena banyak anak-anak dan keluarga yang belanja," tutupnya.***

Dapatkan informasi menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah