Polisi Operasi PETI, Puluhan Ponton Tambang Biji Timah Tetap Beraktivitas di Laut Belinyu

- 20 Agustus 2023, 15:08 WIB
Puluhan ponton tambang biji timah tampak tetap beraktivitas meski sebelumnya petugas telah merazia di laut Belinyu (gambar PJS)
Puluhan ponton tambang biji timah tampak tetap beraktivitas meski sebelumnya petugas telah merazia di laut Belinyu (gambar PJS) /MARAWATALK/ Pemerhati Jurnalis Siber/

MARAWATALK - Perairan Tanjung Kelabat, berdekatan dengan Pulau Padi di laut Belinyu, memiliki arti penting bagi nelayan, meskipun sebagian daerah masuk dalam IUP PT Timah. Namun, keadaan saat ini menciptakan kebingungan karena puluhan ponton TI Rajuk terlihat beraktivitas diduga secara ilegal, pada Jumat (18/8/2023).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pos pengamanan (pospam) dijaga oleh dua oknum anggota dengan inisial A dan R telah beroperasi di lokasi ini. Namun, informasi lebih lanjut terkait instansi dibelakangnya menjadi rahasia, setelah sumber menyatakan bahwa dia ditelepon agar tidak membeberkannya.

“Saya tidak ingin menyebutkan instansinya karena mereka menghubungi saya dan meminta agar saya tidak berbicara,” ujar sumber yang tidak berkenan disebutkan namanya melalui pesan WhatsApp, Minggu, 20 Agustus 2023.

Baca Juga: 30 Unit Rakit Dihancurkan Dalam Operasi Penertiban PETI di Kuansing

PETI tetap beraktivitas meski Petugas sebelumnya telah beroperasi menertibkan 

Sumber yang sama mengungkapkan bahwa puluhan ponton tambang bijih Timah beroperasi di perairan Tanjung Kelabat di laut Belinyu ini diduga beroperasi tanpa izin resmi dari PT Timah Tbk.

Selain itu, hasil tambang mereka diduga dijual, termasuk kepada seseorang dengan inisial AT, yang diyakini memiliki kaitan dengan aktivitas di sekitar lokasi tersebut.

“Kami merasa heran, meskipun ada operasi PETI yang dijalankan oleh Polisi sebelumnya, mereka tetap melanjutkan aktivitasnya. Ini membuat kami menduga bahwa mereka beroperasi secara ilegal,” ungkap sumber tersebut.

Baca Juga: Penertiban PETI, Polisi di Kuansing Bakar Satu Rakit di Areal PT Wanasari Nusantara

Tidak hanya itu, sumber yang sama mengungkapkan bahwa pertambangan ilegal ini juga merugikan nelayan tradisional di daerah tersebut yang biasanya menangkap ikan. Lokasi penambangan ini terletak di wilayah tangkapan ikan nelayan tradisional Pulau Bangka.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah