Network
MARAWATALK - Selama bertahun-tahun konflik dengan Israel. Belasan ribu wanita Palestina telah ditahan dengan kondisi yang memiriskan dan tidak manusiawi.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, lebih dari 16.000 wanita Palestina (tua dan kecil) telah ditahan di penjara pendudukan Israel.
Periode intifada Palestina pertama (intifada batu), yang dimulai pada tahun 1987, menyaksikan penangkapan terbesar perempuan Palestina. Karena jumlah penangkapan di antara mereka mencapai sekitar 3.000 orang Palestina.
Adapun Intifada Palestina kedua (Al-Aqsa Intifada) yang pecah pada tahun 2000, jumlah penangkapan terhadap perempuan Palestina mencapai sekitar 900 orang.
Baca Juga: Rencana Kejam Israel, Usir Paksa Warga Palestina dari Rumah Mereka di Naqab
Dari tahun 2009 hingga awal tahun 2012, tingkat keparahan penangkapan di antara para wanita Palestina menurun. Namun kembali meningkat dengan pecahnya perlawanan massa Palestina pada akhir tahun 2015.
Pada tahun itu, menyebabkan perlawanan rakyat ketika otoritas pendudukan Israel menutup gerbang Masjid Al-Aqsa yang diberkati pada Juli 2017. Sehingga jumlah narapidana perempuan yang ditangkap sejak awal aksi massa hingga 1 Oktober 2017 menjadi sekitar 370 kasus.
Eskalasi penangkapan perempuan Palestina di tangan otoritas pendudukan Israel telah mencapai puncaknya sejak pecahnya "hadiah Yerusalem", ibu kota abadi Palestina.
Baca Juga: 200 Ribu Orang Hadiri Pelepasan Tabuik Kelaut, Wagub Audy: Budaya yang Luar Biasa
