Apresiasi Jokowi, Unjuk Kekuatan dan Uji Profesionalitas Polri di Daerah

- 2 Juli 2023, 15:56 WIB
Suasana pemotongan tumpeng oleh Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-77 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu 01 Juli 2023
Suasana pemotongan tumpeng oleh Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-77 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu 01 Juli 2023 /Marawatalk/Humas Polri/

Oleh Rully Firmansyah, Wartawan

MARAWATALK--Hingar bingar perayaan HUT Bhayangkara ke-77 masih menghinggap di dada anggota korps Kepolisian Negara Republik Indonesia pasca puncak perayaan yang digelar begitu megah di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu 01 Juli 2023.

Kehadiran Presiden Ir H Joko Widodo pada helatan akbar itu, semakin menambah kewibawaan korps pelindung dan pengayom masyarakat tersebut dengan segala kekuatan dan kejelian mereka dalam mengungkap sejumlah kejahatan yang tak hanya melibatkan para penjahat semata, namun juga melibatkan oknum perwira tinggi hingga bintara di seantero nusantara tercinta ini.

Baca Juga: Tingkat Kepercayaan Kepada Polisi meningkat, Presiden Beri Apresiasi

Hampir setiap hari, publik diramaikan oleh tingkah oknum polisi yang terkadang melebihi tindak tanduk penjahat konvensional hingga berdasi, dengan tingkat kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan cukup parah bagi institusi Polri.

Masih teringat bagaimana hiruk pikuk seorang Ferdi Sambo, Teddy Minahasa dan deretan oknum perwira lainnya yang justru menjadi otak pelaku kejahatan hingga mendapatkan hukuman paling berat, yakni hukuman mati.

Belum lagi gaya hidup hedonis yang dipertontonkan oleh banyak oknum petugas dengan memamerkan harta kekayaan yang diperoleh dari sumber yang sulit dilacak, semakin menghiasi citra buruk oknum personel polri di berbagai daerah.

Baca Juga: Presiden: Polisi Jangan Tajam Kebawah Tumpul Keatas

Dalam hantaman badai prilaku buruk segelintir oknum itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bersama segenap jajarannya berupaya keras untuk mengembalikan tingkat kepercayaan publik hingga akhirnya mendapatkan apresiasi tersendiri oleh Presiden Jokowi.

Deretan prestasi luar biasa dibeberkan secara lengkap oleh Jendral Listyo kala itu, mulai dari pengungkapan kasus narkoba, Tindak Pidana Perdagangan Orang hingga komitmen menjaga profesionalitas dunia persepakbolaan tanah air juga tak luput dari atensinya selaku Kapolri.

Sebuah fakta-fakta yang tidak akan bisa terbantahkan sebagai capaian prestasi luar biasa yang telah ditorehkan segenap anggota kepolisian dari pusat hingga daerah secara seirama dengan satu muara yakni mewujudkan kondusifnya Kamtibmas dan rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Klaim 16 Juta Jiwa Selamat dari Narkoba

Namun, ada helaan nafas tertahan ketika meyaksikan sisi lain ternyata kemegahan prestasi itu belum seutuhnya tergambarkan di setiap daerah. Masih ada segudang pekerjaan rumah yang menanti lembaga itu untuk diungkapkan dalam upaya memenuhi amanat UUD 1945.

Hal itu juga tergambar jelas dalam pidato Presiden Jokowi yang menginginkan institusi Polri tidak hanya mampu tajam ke bawah tapi tumpul keatas.

Sebuah fakta tersirat bahwa capaian prestasi yang sudah ditorehkan tidak boleh berhenti sampai disitu saja, karena masih banyak oknum intelektual pelaku kejahatan yang masih bebas melaksanakan aktifitas jahatnya seperti tambang emas ilegal, penyelewengan BBM bersubsidi hingga rendahnya daya dobrak penyidik Polri di daerah dalam mengungkap sejumlah kasus hingga aktor kejahatan utamanya malah melenggang bebas tanpa sanksi tegas.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Minta Kesenian Indonesia Dikenalkan di Misi Perdamaian Dunia

Seperti pengungkapan kasus penambangan emas tanpa izin, institusi Polri di daerah seakan mati kutu menghadapi para pemain besar, hal itu terbukti dengan masih bergentayangnya para pelaku penambangan yang konon dibekingi oknum tertentu.

Dalam pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba, institusi kepolisian di daerah pun seperti mandul dalam mengungkap siapa pengedar besar yang telah mengendalikan kartel-kartel amatiran yang berkeliaran meskipun beberapa dari mereka berhasil diciduk.

Seperti kata Presiden Jokowi, Polri memiliki kekuatan sangat besar namun mengapa dalam beberapa kasus sepertinya lembaga ini sangat mudah dikibuli dan dijadikan bulan-bulanan kepentingan sejumlah oknum demi memenuhi hasrat ingin memperkaya diri sendiri.

Baca Juga: Dua Oknum Polisi Terseret Kasus Pemerkosaan, Ketua PJS Maluku: Buat Malu Institusi Polri

Sebuah kenyataan yang sangat kontradiktif dengan paparan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, dan akan selalu menjadi tugas berat bagi para anggota kepolisian yang masih memiliki hati nurani dan sikap tegas dalam menjaga komitmen sebagai polisi milik masyarakat dan bukan sekadar menjadi oknum peliharaan penjahat dan pengkhianat negara yang menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan semata.

Semoga, dalam suasana peringatan HUT Bhayangkara ke-77 ini, polisi bersama masyarakat mampu kembali memperbaharui niat untuk kembali berjalan beriringan dalam menjaga keutuhan dan semangat kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.(***)

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah