IN FOKUS Dari Perhelatan Hari Meteorologi Dunia 2024: Semangat Baru Pasaman Menuju Destinasi Wisata Unggulan

25 Maret 2024, 11:27 WIB
Perayaan titik kulminasi matahari yang menjadi ikon utama Pasaman Equator Festival, di Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Pada tahun ini kegiatan itu juga diselaraskan dengan Peringatan Hari Meteorologi Sedunia ke74, dimana Pasaman dipercaya menjadi tuan rumah pelaksana oleh BMKG /Marawatalk/Al Afif/

 

MARAWATALK-Perhelatan akbar memperingati Hari Meteorologi Sedunia 2024 untuk Indonesia dipusatkan di Kawasan Taman Equator Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, pada Sabtu 23 Maret 2024, tentu menyisakan kenangan indah serta warisan semangat baru bagi masyarakat daerah itu, khususnya Bonjol yang merupakan ranah kelahiran Pahlawan Nasional, Tuanku Imam Bonjol.

Pada hari itu, pesta rakyat untuk menyambut fenomena alam Titik Kulminasi atau sejajarnya bayangan dengan objek sehingga pada pukul 12.00 WIB bayangan kita seolah menghilang, digelorakan secara spesial dengan mejadikan titik kulminasi matahari yang hanya terjadi di daerah yang dilintasi garis equator atau khatulistiwa.

Tak tanggung-tanggung, kegigihan Bupati Pasaman, Sabar AS, bersama dinas terkait untuk menjadikan Bonjol sebagai kawasan destinasi Geopark Khatulistiwa menjadi destinasi, mendapatkan sambutan dan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, yang khusus datang menghadiri perhelatan puncak Hari Meteorologi Sedunia 2024.

"Fenomena alam yang kita saksikan hari ini sangat luar biasa," kata Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya pada Pasaman Equator Festival yang berlangsung di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, Sabtu 23 Maret 2024.

Hari Titik Kulminasi Matahari adalah hari dimana matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit, sehingga menyebabkan bayangan akan berada tegak lurus, seolah-olah tanpa bayangan.

Ada Storynomics Tuanku Imam Bonjol, Sandiaga Uno Yakin Pasaman Equator Festival Perkuat Daya Tarik Wisata

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri kegiatan Pasaman Equator Festival 2024, di Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu 23 Maret 2024

Baca Juga: Perkuat Nilai Taman Equator Pasaman, Sabar AS Kunjungi Imah Noong di Kampung Eduwisata Areng Lembang Bandung

Menparekraf Sandiaga meyakini kehadiran Pasaman Equator Festival yang rutin dilakukan setiap tahunnya oleh BMKG dan Pemerintah Daerah setempat akan memperkuat daya tarik wisata di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat yang dikenal sebagai Land of Equator.

"Posisi strategis Pasaman sebagai daerah Khatulistiwa dan juga tempat kelahiran Tuanku Imam Bonjol menjadi storynomics yang kuat sebagai modal pengembangan pariwisata di kawasan Pasaman," kata Sandiaga.

Pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga secara langsung memberikan instruksi kepada Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian, untuk memetakan beberapa pola perjalanan, sehingga Kabupaten Pasaman juga menjadi kontributor pergerakan wisatawan nusantara, yang tahun 2024 ditargetkan sebanyak 1,5 miliar pergerakan.

"Kami juga mendorong sebuah terobosan dimana desa wisata di Pasaman bisa masuk menjadi bagian dari ekosistem ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia). Dan harapannya ke depan Pasaman Equator Festival dapat menjadi festival berkelas nasional," kata Sandiaga.

Bupati Pasaman, Sabar AS, mengatakan dengan ikon utama yang unik yakni berada di garis khatulistiwa, menjadikan Pasaman sebagai daya tarik wisata. Ini menjadi sebuah diferensiasi tersendiri bagi Pasaman sebagai destinasi wisata yang berbeda dengan tempat wisata lainnya.

"Karena itu kami terus berbenah untuk mengembangkan wisata selain kawasan Bonjol sebagai kawasan wisata terpadu, terintegrasi," kata Sabar.

BMKG: Peristiwa Titik Kulminasi Matahari Terjadi Dua Kali Setahun

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan menyaksikan Hari Titik Kulminasi Matahari yang menjadi puncak penyelenggaraan Pasaman Equator Festival di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, Sabtu 23 Maret 2024

Baca Juga: Wabup Sabar AS Datangi Pusat Geologi Bandung Usulkan Keberadaan Taman Geopark Nasional di Pasaman

Plt. Kepala Penelituan dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triono, menambahkan fenomena khatulistiwa ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Maret dan September. Karena pergerakan semu matahari seolah-olah matahari bergeser ke utara dan selatan.

"Saya pun berharap fenomena alam ini mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat, sehingga pariwisata di daerah Pasaman dikenal secara luas," ujar Rahmat.

Selain perayaan Titik Kulminasi Matahari, Pasaman Equator Festival menghadirkan rangkaian acara lainnya yakni seminar astronomi, keberagaman budaya di Khatulistiwa, talkshow dengan tema "bedah langit Khatulistiwa Bonjol untuk Indonesia dan dunia", serta perayaan Hari Meteorologi ke-74 Dunia.

"Dalam Festival ini BMKG menggunakan dua alat yaitu Campbell stokes dan teropong pengamat, Campbell stokes digunakan untuk mengukur intensitas cahaya matahari yang sebentar lagi akan tepat berada di atas langit-langit Pasaman, jika kertas bias terbakar maka matahari benar-benar berada diatas kita semua, ulasnya.

Fenomena Alam Titik Kulminasi Matahari sukses terjadi yang ditandai dengan terbakarnya kertas bias pada Campbell stokes. Peristiwa ini disaksikan langsung oleh Menteri Parekraf bersama undangan lainnya dari jarak dekat.

Turut hadir dalam Pasaman Equator Festival Mayor Jendral TNI, Heriyanto Syaputra; Sekretaris utama BMKG RI, Dwi Budi Sutrisno; Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy; Rektor ITERA Lampung, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha; serta para pejabat daerah lainnya.

Sementara itu, Menparekraf didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso dan Sekretaris Deputi Bidang Industru dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian.***

Dapatkan Info Seputar Sumatera Barat dan Nasional hanya di padang.pikiran-rakyat.com, Sumber Informasinya Rakyat Minangkabau

Editor: Rully Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler