Ini Pulau Maratua, Surga Kaltim Sisi Terluar Nusantara

- 8 Juli 2023, 22:34 WIB
Pesona Pemandangan Pulau Maratua di Kalimantan Timur
Pesona Pemandangan Pulau Maratua di Kalimantan Timur /Marawatalk/ist/

Sedangkan kalau melintas lewat jalur udara, dapat memanfaatkan jasa penerbangan perintis yang dilayani pesawat berbadan kecil seperti Cessna dan ATR-72 berkapasitas 12-50 penumpang dari empat titik penerbangan. Yaitu, Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Bandara Kalimarau Berau, atau Bandara Juwita Tarakan.

Penerbangan dilayani maskapai Susi Air dengan jadwal di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dan menempuh waktu paling lama 1,5 jam. Sejak 2017 telah dibangun bandara perintis Maratua dengan fasilitas landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Terminal penumpangnya memiliki daya tampung 36 ribu orang per tahun.

Baca Juga: Super Prioritas, Kemenparekraf Promosikan Lima Desa Wisata di GWN 2023

Perjalanan udara dan laut dalam waktu lama akan terbayar lunas begitu sampai di Maratua. Keanekaragaman hayati Maratua terbilang tinggi dan membuatnya bak surga tersembunyi, karena terdapat terumbu karang tipe fringing reef, hutan mangrove, padang lamun jenis Halodule universis, dan aneka ikan karang menjadi magnet tersendiri untuk para wisatawan yang berkunjung dan didominasi oleh wisatawan mancanegara.

Sebelum pandemi, menurut dinas pariwisata setempat, ada sekitar 20 ribu wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Maratua saban tahun. Mengutip website Kementerian Kelautan Perikanan, Maratua memiliki dua tipe pantai, yakni pasir putih yang terbentuk dari pengendapan di pantai oleh gelombang laut dan satu lagi pantai terjal karena terumbu karang yang terangkat.

Pantai pasir putihnya menjadi lokasi favorit beberapa jenis penyu seperti penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing untuk bertelur. Arus laut Maratua berasal dari Arus Lintas Indonesia atau Arlindo dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia yang melewati Selat Makassar dengan pola kecepatan arus tahunan berkisar 2 meter per detik sampai 5 meter per detik.

Baca Juga: Komunitas Motor Kustom Indonesia-Malaysia akan Jelajahi Alam Minangkabau

Titik Penyelaman

Snorkeling dan menyelam menjadi dua kegiatan favorit wisatawan saat berkunjung ke Maratua. Setidaknya ada lebih dari 30 titik penyelaman dengan bermacam keunikannya. Namun, dari jumlah sebanyak itu, tercatat ada tujuh titik penyelaman terkenal dan menjadi kesukaan para penyelam domestik dan mancanegara. Misalnya Jetty Dive Spot dengan suguhan pemandangan berbagai jenis biota bawah laut seperti ikan buaya, harlequin shrimp, kawanan ikan mandarin, gurita biru, dan juga terumbu karang raksasa.

Berikutnya ada Turtle Traffic Spot, kita akan bertemu puluhan penyu hijau, penyu sisik yang sedang berenang bebas melewati terumbu karang warna-warni. Spesies biota laut yang dapat dijumpai di antaranya mantis shrimp, belut moray, dan lobster aneka ukuran. Ada lagi Mid Reef, titik penyelaman yang banyak terdapat jenis hiu jinak dan langka seperti hiu tikus (threser shark) dan hiu perawat (nurse shark). Kedua jenis hiu ini termasuk hewan dilindungi. Tak hanya hiu jinak saja, karena kita juga bisa menjumpai pari manta, ikan kakaktua, dan aneka kuda laut.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah