Network
MARAWATALK-Gunung Marapi dilaporkan kembali mengalami letusan cukup keras pada Sabtu 30 Desember pagi, sekitar pukul 6.00 WIB. Dikabarkan letusan pagi ini mengeluarkan suara dentuman cukup keras terdengar oleh warga sekitar gunung yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dikutip dari Antara, suara dentuman keras itu juga terdengar yang jelas didengar warga di daerah Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggin Kecamatan Ampek Angkek, dengan daerah terdekat adalah Kecamatan Sungai Puar dan Kecamatan Candung dari Gunung Marapi.
Baca Juga: SUMBAR HARI INI Gunung Marapi Masih Erupsi, PMI Agam Sumbar Bagikan Masker Gratis untuk Masyarakat
"Seperti suara bom, hanya sekali, berdentum keras sampai anak-anak terbangun terperanjat dari tidurnya. Tidak ada goyangan seperti gempa, hanya dentuman yang sangat jelas terdengar mengagetkan," kata seorang warga Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Widia (35).
Petugas pengamat gunung api (PGA) Marapi Teguh Purnomo menyebutkan dalam catatan resminya Gunung Marapi meletus pada jam 06.03 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi sementara ini 56 detik.
"Terdengar suara dentuman, erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat. Marapi berada pada Status Level II (waspada) dengan rekomendasi warga menjauhi kawasan di radius tiga kilometer dari puncak," kata Teguh.
Baca Juga: SUMBAR HARI INI Pasca Erupsi Gunung Marapi Empat Gunung di Sumbar Ditutup BKSDA Termasuk Gunung Sago
Masyarakat Sekitar Sungai Berhulu ke Gunung Marapi Diminta Waspada Luncuran Lahar
Baca Juga: VIDEO: Banjir Lahar Dingin Terjang Aia Angek Pariangan Kabupaten Tanah Datar Sumbar
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi.
Petugas PGA juga mencatat terjadi 134 letusan dan 534 hembusan sejak Marapi erupsi pertama kali mengalami letusan pada Minggu 3 Desember 2023.
Aktivitas Marapi mengalami siklus naik turun sepanjang Desember ini hingga membutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu letusan dengan dampak lebih besar terjadi.***
