AWAS! Kemenkes Sebut DBD Bakal 'Ngegas' Lagi di Musim Kemarau, Ini Ciri-ciri bila Terjangkit

- 18 Juni 2024, 21:02 WIB
Ilustrasi. gigitan nyamuk DBD
Ilustrasi. gigitan nyamuk DBD /

 

MARAWATALK - Serangan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) diprediksi akan mengalami peningkatan hingga membutuhkan kewaspadaan semua pihak terkait dan masyarakat.

Dikutip dari laman Info Publik, Selasa 18 Juni 2024, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Imran Pambudi, menyebutkan hingga minggu ke-17 2024 tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian di Indonesia.

Hal itu berdasarkan laporan dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.

“Jadi, kita dapat penelitian waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya lima hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit dua hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata Imran.

Menurutnya, kasus DBD di Indonesia mengalami pemendekan siklus, yang mengakibatkan peningkatan Incidence Rate (IR) dan penurunan Case Facility Rate (CFR).

“Terjadi pemendekan siklus tahunan dari 10 tahun menjadi tiga tahun bahkan kurang, yang disebabkan oleh fenomena El Nino,” kata Imran.

Baca Juga: TAHUKAH ANDA Jumlah Penderita Penyakit Jiwa Capai 32 Juta Orang di Indonesia, Mengalahkan Penyakit Jantung?

BMKG: Puncak Kemarau Terjadi pada Juli hingga Agustus 2024, Sumatera Waspada!

Potensi Musim Kemarau di Indonesia: Analisis dan Strategi Adaptasi
Potensi Musim Kemarau di Indonesia: Analisis dan Strategi Adaptasi

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: BMKG Kemenkes Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah