Satelit LAPAN-A2 memiliki nama seri IO-86, yang bermakna Indonesian OSCAR (Orbiting Satellite Carying Amateur Radio) ke-86 di dunia.
Voice Repeater IO-86 memiliki keunggulan yakni dapat diakses menggunakan HT kecil standar sehingga memudahkan saat digunakan pada situasi darurat. Pemancar balik LAPAN-A2 memiliki daya pancar 5watt yang cukup besar.
Sementara sinyal balik dari satelit bisa diterima oleh antenna rubber duck bawaan HT standar.
"Jangkauan komunikasi satelit ini lebih dari 4.500 km. Hal tersebut memungkinkan pengguna amatir radio di Indonesia untuk berkomunikasi dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Srilanka, hingga Jepang dan China," ulasnya.
Dikatakan, Satelit IO-86 yang dikembangkan oleh BRIN tersebut dapat diakses melalui frekuensi 145.825mhz untuk APRS sedangjan untuk VR diakses dengan frekuensi 145.880mhz (Uplink) dan 435.880mhz (Downlink).
Penggunaan Satelit LAPAN-A2 Sudah Diuji di Gempa Lombok dan Tsunami Palu
Baca Juga: MUDIK ASYIK Atasi Cuaca Ekstrem Libur Lebaran 2024, Ini Opsi BMKG bersama BRIN dan TNI AU
Wahyudi menjelaskan, peran satelit IO-86 salah satunya adalah pada saat gempa bumi di Lombok dan Tsunami di Palu pada beberapa tahun yang lalau, satelit LAPAN-A2 (IO-86) diaktifkan untuk membantu komunikasi antar relawan penanganan bencana.