Ekspedisi Pamalayu, Jejak Sejarah Kerajaan Singasari di Dharmasraya Sumbar

- 15 September 2023, 23:40 WIB
Salah satu sudut bentangan sungai Batanghari di Kabupaten Dharmasraya, diyakini sungai besar ini adalah jalur yang digunakan Kerajaan Singhasari menuju Kerajaan Dharmasraya dalam ekspedisi pamalayu
Salah satu sudut bentangan sungai Batanghari di Kabupaten Dharmasraya, diyakini sungai besar ini adalah jalur yang digunakan Kerajaan Singhasari menuju Kerajaan Dharmasraya dalam ekspedisi pamalayu /Marawatalk/Rully Firmansyah/

 

MARAWATALK-Sungai ini panjangnya sekitar 800 km. Mata airnya berasal dari Gunung Rasan dan yang menjadi hulu dari Batanghari ini adalah sampai kepada Danau Di atas, yang sekarang masuk kepada wilayah Kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat dan mengalir ke selatan sampai ke daerah Sungai Pagu, sebelum berbelok ke arah timur.

Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Jambi, seperti Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batang Hari, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke perairan timur Sumatera dekat Muara Sabak.

Pada Batang Hari ini ada banyak sungai lain yang bermuara padanya di antaranya Batang Sangir, Batang Merangin, Batang Tebo, Batang Tembesi, dan lain sebagainya. Sistem aliran sungai ini membawa banyak deposit emas, sehingga muncul nama legendaris Swarnadwipa ("pulau emas") yang diberikan dalam bahasa Sanskerta bagi Pulau Sumatera.

Baca Juga: Tradisi Arak-arakan Marapulai Turun dari Rumah Bako di Solok Selatan Diiringi Gandang Sarunai

Ekspedisi Pamalayu adalah sebuah diplomasi melalui operasi kewibawaan militer yang dilakukan Kerajaan Singasari di bawah perintah Raja Kertanagara pada tahun 1275–1286 terhadap Kerajaan Melayu di Dharmasraya di Pulau Sumatera, yang sekarang ini adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat yang mana diyakini kedatangan rombongan pasukan itu dengan menyusuri aliran sungai tersebut menuju hulunya.

Dikutip dari laman wikipedia.org, Kertanagara menjadi raja Singhasari sejak tahun 1268. Berbeda dengan raja-raja sebelumnya, ia berniat memperluas daerah kekuasaan sampai ke luar Pulau Jawa. Gagasan tersebut dimulai tahun 1275 dengan pengiriman pasukan di bawah pimpinan Kebo Anabrang untuk menaklukan Bhumi Malayu.

Nagarakretagama mengisahkan bahwa tujuan Ekspedisi Pamalayu sebenarnya untuk menundukkan Swarnabhumi secara baik-baik. Namun, tujuan tersebut mengalami perubahan karena raja Swarnnabhumi ternyata melakukan perlawanan. Meskipun demikian, pasukan Singhasari tetap berhasil memperoleh kemenangan.

Baca Juga: Adat Basandi Sarak Sarak Basandi Kitabullah, Sejarah dan Signifikansinya dalam Kehidupan Masyarakat

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah